Menurut Aep, keluarga korban sudah tidak tahan dengan tekanan yang mereka alami sehingga memilih mengadu langsung kepadanya.
“Saya sudah sampaikan hal ini kepada Kapolres, dan alhamdulillah DP3A sudah memberikan pendampingan kepada korban,” ujarnya.
Saat ini, korban berada di rumah dan dijaga ketat oleh keluarga. Meski demikian, trauma masih sangat terlihat.
Baca Juga:7 Tahun Tak Ketahuan, Ayah Tiri di Cikarang Ini Tak Berkutik Ketika Diam-diam Korban Merekam KebejatannyaPangulah Utara Kotabaru Juara Desa Wisata Se Jawa Barat, Ini yang Dilakukan Pemdesnya
“Anaknya takut bertemu laki-laki, dan ketika bicara dengan saya pun tampak tidak fokus. Gelagat ketakutan itu jelas sekali,” tutur Aep.
Bupati mengecam keras tindakan somasi terhadap keluarga korban yang dinilainya sebagai bentuk tekanan dan upaya memutarbalikkan fakta.
“Pihak yang melakukan somasi harus melihat kondisi keluarga ini. Jangan menekan korban yang sudah sangat menderita,” tegasnya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Saya sudah sampaikan Kabag Hukum bahwa saya mengawal kasus ini. Mudah-mudahan kasus ini bisa jadi pelajaran agar perlindungan terhadap anak semakin diperkuat dan hal seperti ini tidak terjadi lagi di Karawang,” pungkas Aep.(Aufa)