KBEONLINE.ID – Pentingnya skrining kesehatan sejak dini menjadi perhatian utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Kabupaten Bekasi, tantangan ini semakin terasa karena jumlah Puskesmas yang tersedia pada tahun 2025 baru mencapai 51 unit. Sementara idealnya dibutuhkan sekitar 80 unit untuk melayani populasi yang telah menyentuh angka 3,3 juta jiwa.
Menjawab kebutuhan tersebut, PT Hankook Tire Indonesia kembali menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk memfasilitasi lebih dari 300 masyarakat di Desa Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi melakukan deteksi dini penyakit secara gratis.
Program ini diresmikan langsung oleh Presiden Direktur Hankook Tire Indonesia, Jung Jinkyun, bersama Kepala Puskesmas Sukamahi, Cikarang Pusat, Heru Hermawan, pada 29 September 2025, di Aula Desa Cicau.
Baca Juga:Liburan ke Purwakarta, Nggak Lengkap Jika Tak Mencoba Kuliner Khas Purwakarta Ini, Dijamin Bikin Ketagihan!Komplotan “Debt Collector Gadungan” di Bekasi Rampas Motor Menunggak, Dijual ke Lampung
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa di tahun 2024 yang telah memfasilitasi 200 masyarakat, di mana tercatat sejumlah kasus nyeri otot dan sendi, kolesterol, batuk pilek, serta tekanan darah dan kadar gula darah di atas normal. Hasil tersebut menegaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin bagi masyarakat.
Presiden Direktur Hankook Tire Indonesia, Jung Jinkyun, mengatakan kesehatan yang baik adalah kunci produktivitas masyarakat. Hankook Tire berkomitmen mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada peningkatan taraf kesehatan.
“Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen kami dalam membantu masyarakat menjalani hidup lebih sehat dan produktif,” jelas Jung, Selasa (30/9/25).
Dalam Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini, Hankook Tire menyediakan berbagai pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan umum, tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta pemberian obat untuk penyakit ringan. Selain itu, tersedia juga pengobatan tradisional khas Korea yang dilakukan langsung oleh dokter asal Korea. Jika ditemukan penyakit berat, pasien akan dirujuk untuk menjalani perawatan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang memadai.
Kegiatan ini kembali menggandeng Asosiasi Layanan Medis Internasional asal Korea, International Medical Mobilization (ITMM), serta SEED International School, mengerahkan 20 orang yang terdiri dari dokter, perawat dan relawan dari kalangan pelajar.
Dukungan juga datang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Puskesmas Sukamahi Cikarang Pusat, serta RS Permata Keluarga Bekasi, sehingga layanan kesehatan dapat diberikan secara lebih komprehensif.