Ketua RT (Rukun Tetangga) 12 Kampung Kiarajaya, Siti Fadilah, tak kuasa menahan haru ketika akhirnya air bersih masuk ke kampungnya. Ia mengaku, seluruh warga sangat bersyukur setelah 20 tahun lamanya harus bertahan dengan kondisi yang memprihatinkan.
“Alhamdulillah, warga sangat bahagia ketika PDAM masuk. Airnya bagus, lancar, dan semua warga saya kebagian. Jadi tidak perlu repot lagi menimba atau ngantri di sumur,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Siti menuturkan, sebelumnya warga harus rela mengantri di sebuah sumur tua yang terletak dekat makam. Untuk mendapatkan seember air, warga bahkan bisa menunggu hingga setengah jam. Tak jarang, mereka juga terpaksa menampung air hujan demi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga:Final Four Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Daftar Tim Lolos dan Tempat NontonDaftar Hp Pertama dengan Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5, Punya Kinerja Super Ngebut
Warga, lanjutnya, juga siap membayar tarif air dari Perumdam karena merasa jauh lebih murah dan layak dibanding membeli air galon atau tangki.
“Ada beberapa rumah yang belum dipasang, tapi untuk gelombang berikutnya sudah mau dipasang hari ini,” tutup Siti.
Kini, dengan masuknya layanan air bersih Perumdam Tirta Tarum, kehidupan warga Kiarajaya akhirnya berubah. Warga tak lagi dihantui kekhawatiran soal kesehatan, biaya tinggi membeli air, atau harus mengantri di sumur satu-satunya.