kbeonline.id – Kompetisi BRI Super League 2025-2026 memasuki jeda cukup panjang setelah pekan ke-7 usai digelar. Hal ini disebabkan adanya penyesuaian jadwal untuk mendukung persiapan Timnas Indonesia menghadapi Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada agenda FIFA Matchday Oktober.
Dampak dari perubahan itu juga dirasakan oleh PSIM Yogyakarta. Laskar Mataram yang saat ini sedang berada dalam tren positif harus mengalami pergeseran jadwal pertandingan pekan ke-8. Semula, laga kandang PSIM melawan PSBS Biak dijadwalkan pada Kamis, 2 Oktober 2025 pukul 15.30 WIB. Namun, sesuai keputusan operator I.League, pertandingan tersebut diundur hingga 30 Desember 2025 pukul 19.00 WIB di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Fokus PSIM: Recovery & Penyesuaian Latihan
Manajer PSIM, Razzi Taruna, menyebut timnya menerima dengan penuh dukungan keputusan yang diambil I.League. Baginya, kepentingan tim nasional adalah prioritas bersama.
Baca Juga:Madura United Terpuruk, Kapten Sape Kerrab Tetap OptimisFrans Putros & Julio Cesar Siap Bawa Persib Bandung Tantang Bangkok United di ACL Two
“Karena kita juga pasti menginginkan yang terbaik untuk Timnas Indonesia di FIFA Match Day nanti,” ujar Razzi.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa PSIM telah menyiapkan sejumlah program untuk mengisi jeda kompetisi. Para pemain diberikan libur sekitar 3-4 hari untuk pemulihan kondisi. Setelah itu, tim akan kembali berlatih secara rutin agar kebugaran tetap terjaga.
“Program utamanya menjaga kebugaran. Itu sudah menjadi ranah pelatih untuk mengatur ritmenya. Intinya, kami ingin pemain tetap siap saat liga kembali berjalan,” tambahnya.
Rencana Uji Coba Jaga Ritme Bertanding
Selain menjaga kebugaran, Razzi juga mengungkapkan bahwa PSIM berencana menggelar beberapa laga uji coba. Tujuannya agar pemain tetap merasakan atmosfer pertandingan meski liga sedang berhenti.
“Kami akan selipkan uji coba supaya terjaga feeling pertandingannya. Selain itu, uji coba juga penting untuk menyamakan menit bermain bagi pemain yang selama ini jarang tampil,” jelasnya.
Langkah ini sekaligus menjadi strategi tim untuk menjaga kompetisi internal di skuad. Pemain yang belum mendapat banyak menit bermain di Super League 2025-2026 bisa menunjukkan kapasitasnya sehingga memberikan lebih banyak opsi bagi pelatih di laga-laga berikutnya.