kbeonline.id – Kabar mengejutkan menyelimuti sepak bola Indonesia. Bernardo Tavares, pelatih asal Portugal yang sukses mengangkat prestasi PSM Makassar, resmi mengundurkan diri dari kursi kepelatihan. Keputusan tersebut diumumkan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @bernardotavares80, pada Selasa (1/10/2025).
Dalam pernyataannya, Tavares mengungkapkan alasan utama pengunduran dirinya adalah tunggakan gaji yang berkepanjangan. Selama lebih dari tiga tahun menangani Juku Eja, ia mengaku kerap menghadapi keterlambatan pembayaran. Situasi ini, menurutnya, sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
“Dengan sangat sedih, saya mengumumkan kepergian saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia dengan sejarah hampir 110 tahun. Alasannya adalah kurangnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama 3,5 tahun menjadi pelatih, namun kini sudah tidak dapat dipertahankan lagi,” tulis Tavares.
Baca Juga:Bangkok United Vs Persib: Maung Bandung Raih Kemenangan Perdana di ACL 2Laga PSIM Jogja Vs PSBS Resmi Diundur, Van Gastel Beri Tanggapan
Prestasi Gemilang Bersama Juku Eja
Meski kerap dihantam masalah finansial, Tavares tetap mampu menorehkan banyak prestasi untuk PSM Makassar. Sejak ditunjuk pada tahun 2022, ia sukses mempersembahkan:
- Gelar Liga 1 Indonesia 2022-2023, trofi yang diraih setelah penantian panjang selama 23 tahun.
- Finalis Piala AFC Zona ASEAN 2022-2023.
- Tampil di babak grup Piala AFC 2023-2024 dengan koleksi 10 poin.
- Semifinal ASEAN Club Championship 2024-2025.
- Perempat final Piala Presiden 2022.
Tak hanya prestasi, Tavares juga dikenal berani memberi kesempatan kepada pemain muda. Banyak di antaranya yang kemudian menembus tim nasional Indonesia. Hal inilah yang membuatnya dihormati oleh publik sepak bola Tanah Air.
Rasa Bangga Meski Pahit
Dalam pernyataan perpisahannya, Tavares menyebut dirinya bangga pernah menjadi bagian dari klub yang memiliki sejarah panjang ini. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada manajemen, staf pelatih, para pemain, serta suporter PSM Makassar yang selalu setia mendukung.
“Meskipun dengan masalah keuangan yang serius, kehilangan pemain kunci setiap musim, dua tahun bermain di luar Sulawesi tanpa stadion di Makassar, bersama-sama kita meraih prestasi bersejarah. Saya pergi dengan rasa sakit, tetapi juga dengan kebanggaan. PSM Makassar akan selalu ada di hati saya. #Ewako,” tutupnya.
Dampak Bagi PSM Makassar
Pengunduran diri ini terjadi saat kompetisi tengah jeda internasional FIFA. Hal tersebut memberi sedikit ruang bagi manajemen PSM untuk bergerak cepat mencari sosok pengganti sebelum kembali berlaga pada 19 Oktober 2025.