6 Alasan Kenapa Orang Karawang Tidak Suka Durian Loji?

Kenapa Orang Karawang Tidak Suka Durian Loji? ‎
Kenapa Orang Karawang Tidak Suka Durian Loji? ‎
0 Komentar

KBEonline.idDurian Loji, buah khas dari Karawang Selatan, khususnya di Tegalwaru dan Pangkalan, selama ini disebut-sebut sebagai “primadona” dengan cita rasa manis legit, daging tebal, biji kecil, bahkan ada yang beraroma bunga.

Tahun 2018 sempat digadang-gadang sebagai ikon Karawang sekaligus daya tarik agrowisata karena lokasinya berdekatan dengan destinasi populer seperti Curug Cigeuntis dan Green Canyon. Festival Durian Loji (Fesdulo) pun pernah digelar sebagai ajang promosi.

‎Namun ironisnya, sebagian masyarakat Karawang sendiri justru masih enggan mengonsumsi durian lokal ini. Pertanyaan pun muncul: kenapa orang Karawang tidak suka Durian Loji?

‎1. Panen yang Tidak Konsisten

Baca Juga:Universitas Singaperbangsa Karawang Awali Dies Natalis ke-11 dengan Ziarah ke Makam Adipati SingaperbangsaAyo Dorong Optimalisasinya, Realisasi Pendapatan Daerah Baru Capai 70,16 Persen hingga Triwulan III 2025

Durian Loji hanya bisa dinikmati setahun sekalim Ketika tidak musim, buah ini sulit ditemui. Kondisi cuaca yang tidak menentu juga sering menyebabkan gagal panen, membuat masyarakat kecewa dan beralih ke durian lain yang lebih mudah didapat sepanjang tahun.

2. Perawatan Kebun yang Belum Optimal

Banyak kebun durian di Loji masih menghadapi masalah klasik: irigasi tidak terkelola baik, pemupukan belum maksimal, hingga pohon yang kurang terawat. Akibatnya kualitas buah sering tidak stabil, ada yang rasanya legit, tapi ada juga yang hambar. Inilah yang membuat konsumen merasa “judi rasa” ketika membeli.

3. Bibit dan Produksi Bermasalah

Kasus kegagalan tumbuh puluhan ribu bibit durian Loji sempat menjadi sorotan. Walaupun akademisi seperti Unsika sudah mencoba memperkenalkan teknologi smart farming, nyatanya masalah pembibitan belum sepenuhnya teratasi.

Akibatnya, suplai durian asli Loji masih terbatas dan harganya relatif mahal dibanding durian luar.

‎4. Peredaran Durian Palsu

Banyak pedagang mencampur durian dari desa lain bahkan dari kabupaten tetangga dan tetap menjualnya dengan label “Durian Loji.” Hal ini membuat reputasi Loji menurun karena pembeli sering merasa tertipu oleh kualitas yang tidak sesuai. Lama-lama, masyarakat Karawang sendiri jadi malas membeli karena sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.

5. Minimnya Inovasi Agrowisata

0 Komentar