KABUPATEN BEKASI – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Gerindra, Drg. Putih Sari, angkat bicara terkait insiden keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan terjadi di sejumlah daerah. Ia menegaskan bahwa keselamatan anak-anak sebagai penerima manfaat harus menjadi prioritas utama.
“Sebagai seorang ibu sekaligus wakil rakyat, hati saya sungguh teriris mendengar anak-anak jatuh sakit setelah menyantap makanan yang seharusnya menyehatkan mereka. Ini menyangkut keselamatan generasi penerus bangsa,” ujar Putih Sari kepada Karawang Bekasi Ekspres Jumat (3/10).
Menurutnya, insiden tersebut menunjukkan adanya kelemahan serius dalam tata kelola program dan longgarnya penerapan standar prosedur. Ia menekankan, evaluasi menyeluruh wajib dilakukan mulai dari rantai pasok bahan pangan, proses memasak, quality control, hingga distribusi ke sekolah-sekolah.
Baca Juga:Dari Stadion Sampai Situ Buleud, Inilah 6 Tempat Lari Terpopuler di PurwakartaIndomie Goreng Bangladesh dengan Telur Pudding? Cuma Ada di Warkop Agam Happy Perumnas!
“DPR tidak boleh berhenti pada rapat-rapat formal. Kami harus menegaskan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) agar menutup semua celah yang berulang kali menimbulkan insiden,” tegas legislator dari Dapil Jawa Barat VII (Bekasi, Karawang, Purwakarta) itu.
Meski demikian, Putih Sari menyatakan Fraksi Gerindra menolak wacana penghentian program MBG. Menurutnya, solusi yang tepat adalah memperbaiki tata kelola agar manfaat besar dari program tersebut tidak hilang begitu saja.
“Visi besar MBG adalah membangun generasi unggul. Anak-anak lebih sehat, siap belajar, sementara ekonomi lokal juga ikut bergerak. Petani dan nelayan mendapat tambahan pemasukan, UMKM bergerak, dan lapangan kerja tercipta,” jelasnya.
Ia menambahkan, Fraksi Gerindra mendukung penuh visi Presiden Prabowo Subianto dalam menghadirkan program MBG sebagai salah satu prioritas nasional.
“Kami berkomitmen menjadi garda terdepan memastikan tata kelola MBG diperbaiki, sehingga manfaat besar dari program ini benar-benar dirasakan oleh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Iky/har)