Elon Musk Serukan Boikot Netflix, Gara-Gara Kartun “Woke”

Elon Musk Serukan Boikot Netflix, Gara-Gara Kartun “Woke”
Elon Musk Serukan Boikot Netflix, Gara-Gara Kartun “Woke”
0 Komentar

KBEOnline.id – Elon Musk kembali menghebohkan jagat maya setelah menyerukan ajakan boikot Netflix melalui platform X. Pemilik Tesla, SpaceX, hingga Neuralink tersebut menilai bahwa Netflix kini sarat dengan konten “agenda woke transgender” yang menurutnya berpotensi berdampak buruk bagi anak-anak.

Seruan ini muncul setelah Musk mengutip unggahan meme bergambar kuda troya dari akun @cb_doge. Meme itu menggambarkan Netflix sebagai media yang menyusupkan agenda tertentu di balik konten hiburan. Musk kemudian menambahkan komentar singkat: “Batalkan Netflix demi kesehatan anak-anak Anda” pada 1 Oktober 2025.

Unggahannya langsung viral dengan lebih dari 88 juta tayangan, 989 ribu tanda suka, 157 ribu repost, dan 36 ribu balasan.

Baca Juga:Game Horor Jurnal Risa: Dark Destiny Akhirnya Resmi Dirilis Digital HappinessPrivasi Dipertaruhkan, Chat Meta AI Bisa Dimanfaatkan Jadi Bahan Iklan

Netflix Diserang Karena Serial Animasi

Pemicunya adalah tayangan animasi Dead End: Paranormal Park, yang menghadirkan dua karakter transgender. Serial ini sempat berhenti produksi pada 2023, tetapi kembali disorot setelah kreatornya, Hamish Steele, dianggap meledek peristiwa penembakan tokoh konservatif Charlie Kirk.

Kritik tajam dari kalangan konservatif membuat serial tersebut kembali trending, dan akhirnya memicu Elon Musk untuk angkat bicara. Steele sendiri merespons kontroversi ini lewat Bluesky dengan menuliskan: “Hari ini mungkin akan jadi hari yang aneh.”

Dampak ke Saham Netflix

Ajakan boikot Elon Musk tidak hanya ramai di media sosial, tetapi juga berdampak ke pasar saham. Menurut laporan CNBC, saham Netflix (NFLX) turun sekitar 4% pada pekan ini.

Meski demikian, analis Wedbush Securities, Alicia Reese, menilai tren tersebut tidak akan memengaruhi jangka panjang performa bisnis Netflix. Ia berpendapat bahwa basis pelanggan Netflix yang masif di seluruh dunia membuat perusahaan tetap memiliki daya tahan kuat meski dilanda kontroversi.

Elon Musk dan Agenda Politik Konservatif

Musk dikenal vokal dalam isu politik, terutama terkait penolakannya terhadap nilai-nilai liberal dan LGBTQ+. Ia pernah menjadi bagian dari pemerintahan Donald Trump melalui lembaga non-resmi Department of Government Efficiency (DOGE). Namun, setelah hubungan keduanya merenggang, Musk mendirikan partai baru bernama Partai Amerika.

Seruan boikot Netflix ini kian menegaskan posisi Elon Musk sebagai figur berpengaruh yang kerap mencampurkan politik, teknologi, dan media sosial. Tidak hanya mengubah arus percakapan publik, pernyataannya juga mampu menggoyang pasar global dalam sekejap.

0 Komentar