Privasi Dipertaruhkan, Chat Meta AI Bisa Dimanfaatkan Jadi Bahan Iklan

Privasi Dipertaruhkan, Chat Meta AI Bisa Dimanfaatkan Jadi Bahan Iklan
Privasi Dipertaruhkan, Chat Meta AI Bisa Dimanfaatkan Jadi Bahan Iklan
0 Komentar

KBEOnline.id – Meta kembali jadi sorotan setelah mengumumkan kebijakan baru yang cukup mengejutkan. Perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu menyatakan bahwa percakapan dengan Meta AI akan dijadikan bahan dasar untuk menayangkan iklan yang lebih personal kepada penggunanya.

Chat Jadi Bahan Iklan yang Lebih Spesifik

Lewat pengumuman resmi di laman perusahaan, Meta menjelaskan bahwa mulai 7 Oktober 2025 fitur ini akan diuji coba secara bertahap, sebelum akhirnya berlaku penuh pada 16 Desember 2025. Dengan kebijakan baru ini, sekitar 1 miliar pengguna bulanan Meta AI akan melihat iklan yang disesuaikan berdasarkan interaksi mereka di dalam percakapan dengan chatbot tersebut.

Meta mengklaim langkah ini diambil untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Artinya, setiap percakapan yang berlangsung dapat memengaruhi jenis iklan dan konten yang ditampilkan di seluruh ekosistem aplikasi Meta, mulai dari Facebook, Instagram, hingga Messenger.

Baca Juga:Fans Sonic Wajib Punya! Kolaborasi Sonic x PUMA Hadirkan Koleksi EksklusifTamagotchi, Game Ikonik Anak 90-an yang Masih Dikenang Sampai Sekarang

Janji Personalisasi, tapi Privasi Jadi Taruhan

Meta menyebutkan bahwa pendekatan ini akan membuat iklan dan konten lebih relevan dengan minat pengguna. Misalnya, jika pengguna sering berdiskusi tentang traveling bersama Meta AI, maka feed Instagram atau Facebook bisa menampilkan iklan tiket pesawat, hotel, atau perlengkapan liburan.

Namun, di balik janji peningkatan pengalaman tersebut, banyak pihak menilai kebijakan ini berpotensi mengikis privasi pengguna. Sebab, percakapan pribadi yang seharusnya hanya berlangsung dengan asisten AI justru dijadikan sumber data tambahan untuk kebutuhan iklan.

Bisa Dinonaktifkan, tapi Tidak Sepenuhnya

Dalam keterangannya, Meta memang menyediakan opsi bagi pengguna untuk menonaktifkan sebagian fitur pengumpulan data ini. Hanya saja, perusahaan juga menegaskan bahwa sebagian besar fitur tetap aktif secara default dan tidak bisa dimatikan. Hal ini membuat banyak pengamat berpendapat bahwa Meta sedang mendorong strategi agresif untuk memperluas basis data mereka demi keuntungan iklan digital.

Privasi di Era Digital Semakin Rawan

Kebijakan terbaru Meta menambah daftar panjang perdebatan mengenai privasi di era teknologi modern. Pengguna kini harus semakin waspada dan bijak dalam mengelola data mereka, terutama ketika layanan AI semakin terintegrasi dalam aplikasi sehari-hari.

0 Komentar