Selama Ini Diduga Bule, Hacker Bjorka Rupanya Pemuda Asal Sulawesi

Selama Ini Diduga Bule, Hacker Bjorka Rupanya Pemuda Asal Sulawesi
Selama Ini Diduga Bule, Hacker Bjorka Rupanya Pemuda Asal Sulawesi
0 Komentar

KBEOnline.id – Sosok misterius di balik akun hacker Bjorka, yang sempat menghebohkan media sosial Indonesia pada 2020 dengan aksi pembobolan data jutaan penduduk, kini mulai terungkap.

Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial WFT, berusia 22 tahun asal Minahasa, Sulawesi Utara.

Awalnya, banyak pihak mengira Bjorka adalah sosok asing. Namun, dugaan itu dipatahkan setelah kepolisian berhasil melacak dan menangkap WFT pada akhir September 2025.

Baca Juga:Elon Musk Serukan Boikot Netflix, Gara-Gara Kartun “Woke”Game Horor Jurnal Risa: Dark Destiny Akhirnya Resmi Dirilis Digital Happiness

Pria Asal Sulawesi Utara Diduga Bjorka

Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, mengungkapkan bahwa WFT aktif menggunakan sejumlah akun sejak 2020, seperti Bjorka, Skywave, ShintHunter, dan Opossite6890 untuk berkomunikasi serta menawarkan data.

Penangkapan bermula dari laporan sebuah bank swasta pada Februari 2025. WFT diduga membobol data sekitar 4,9 juta nasabah untuk memeras pihak bank. Ia bahkan mengancam akan menjual data tersebut di forum dark web jika tebusan tidak dipenuhi.

Pelaku kemudian mencoba menekan pihak bank melalui akun Twitter/X @bjorkanesiaaa dengan mengunggah detail nasabah sebagai bukti. Namun bank memilih melapor ke polisi. Setelah enam bulan investigasi yang melibatkan pelacakan lintas platform — X, Instagram, TikTok, dan Facebook — polisi akhirnya menangkap WFT di rumahnya di Minahasa pada 23 September 2025.

Hacker Otodidak

Berdasarkan hasil penyelidikan, WFT merupakan hacker otodidak yang belajar secara mandiri sejak 2020. Ia diketahui putus sekolah dari SMK, tidak bekerja, dan menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer.

“Ya, sehari-hari dia tidak ada pekerjaan, jadi memang hanya di depan komputer. Dari 2020 dia sudah mengenal dan mempelajari komunitas dark web, dark forum,” ujar Herman, dikutip dari Kompas.com.

Menurut polisi, WFT adalah yatim piatu yang berencana menggunakan hasil aksinya untuk menghidupi keluarganya. Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menambahkan: “Karena ternyata dia anak yatim piatu. Dia menghidupi semua keluarga. Dia anak tunggal, tapi dia menghidupi keluarga.”

Polisi Belum 100% Yakin

Meski WFT menggunakan inisial Bjorka dalam aksinya, polisi belum memastikan apakah ia benar-benar sosok utama di balik nama tersebut atau hanya salah satu dari banyak akun dengan identitas serupa.

0 Komentar