kbeonline.id – Manajemen PSM Makassar resmi menunjuk Ahmad Amiruddin sebagai pelatih sementara (caretaker) untuk melanjutkan kiprah tim di BRI Super League 2025-2026. Keputusan ini diambil setelah pelatih utama, Bernardo Tavares, memilih mundur dari jabatannya karena permasalahan keterlambatan pembayaran gaji.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, pada Sabtu (4/10/2025). Menurutnya, Ahmad Amiruddin yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih kini dipercaya untuk menahkodai Juku Eja hingga manajemen menemukan pelatih kepala yang baru.
“Asisten Pelatih, Ahmad Amiruddin, akan bertindak sebagai caretaker sampai ditetapkannya pelatih kepala yang baru,” jelas Sulaiman dalam keterangan resminya kepada media.
Baca Juga:Eduardo Perez Akui Persebaya Belum Stabil: “Kami Butuh Waktu!”Tiga Kemenangan Beruntun, Carlos Pena Tak Ingin Pemain Terlena
Klub Hargai Keputusan Bernardo Tavares
Dalam kesempatan yang sama, Sulaiman juga menyampaikan bahwa PSM secara resmi berpisah dengan Bernardo Tavares. Pihak klub menghormati keputusan pelatih asal Portugal itu, yang telah berjuang selama 3,5 tahun bersama tim kebanggaan masyarakat Makassar tersebut.
“Klub menghormati keputusan yang telah diambil dan mengucapkan terima kasih atas segala prestasi yang diraih selama kurang lebih 3,5 musim bersama tim,” ujarnya.
Bernardo Tavares memang menjadi sosok penting di balik kesuksesan PSM dalam beberapa musim terakhir. Ia berhasil membawa Juku Eja meraih gelar juara Liga 1 2022-2023, sekaligus mengembalikan identitas tim sebagai salah satu kekuatan besar sepak bola Indonesia.
Permasalahan Finansial Jadi Alasan Mundur
Keputusan mundurnya Bernardo Tavares diumumkan langsung melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (1/10/2025). Dalam pernyataannya, pelatih berusia 44 tahun itu mengaku sangat berat meninggalkan PSM, klub yang disebutnya memiliki sejarah panjang hampir 110 tahun.
“Dengan penuh kesedihan, saya mengumumkan keberangkatan saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia,” tulis Bernardo.
Tavares juga mengungkap alasan utama di balik keputusannya, yakni keterlambatan dan kekurangan pembayaran gaji selama dirinya menukangi tim. Ia menyebut situasi tersebut telah terjadi cukup lama dan kini sudah tidak dapat ditoleransi.
“Alasannya adalah kurangnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama 3 setengah tahun menjadi pelatih. Namun kini sudah tidak berkelanjutan,” tambahnya.