KBEonline.id – Underpass Gonggo di Karawang sudah lama dikenal sebagai jalur yang ramai dilalui kendaraan. Tapi di balik fungsinya sebagai akses transportasi, ada kisah mistis yang terus beredar dari warga sekitar.
Konon, di tempat ini sering muncul sosok misterius dengan kaki yang sangat panjang, hingga menjuntai ke jalan.
Menurut cerita yang berkembang, sosok itu bukan sembarang makhluk gaib. Ia diyakini arwah seorang korban tabrakan kereta api puluhan tahun silam, sebelum jalur di sekitar sana dibangun lebih rapi.
Baca Juga:Jangan Mendekat, Kaburlah Jika Bertemu Penjual Garam di TPU Sadamalun KarawangMisteri Aul di Gunung Sanggabuana, Makhluk Berkaki Empat dengan Kepala Terbalik
Saat itu, tubuh korban dilaporkan hancur karena terlindas, terutama bagian kakinya.
Sejak kejadian itu, banyak pengendara malam hari mengaku melihat penampakan menyerupai manusia dengan kaki abnormal: panjang, kurus, dan kadang bergoyang seperti hendak menyeberang.
Yang menyeramkan, sosok berkaki panjang ini tidak selalu muncul dalam wujud utuh. Ada yang hanya melihat kaki menjuntai dari atas tembok underpass, seakan menggantung tanpa tubuh.
Ada juga cerita pengendara motor yang merasa menabrak sesuatu di jalan, tapi saat menoleh, tak ada apa-apa—kecuali bayangan kaki panjang yang melintas cepat.
Warga sekitar bahkan memberi peringatan tak tertulis: bila malam-malam melewati underpass Gonggo dan melihat sesuatu yang tak wajar di jalan, jangan menoleh terlalu lama.
Sebab katanya, menatap langsung ke sosok itu bisa membuat orang kehilangan arah, atau tanpa sadar seperti “dituntun” menuju rel kereta.
Entah benar atau sekadar mitos, cerita ini menambah daftar panjang urban legend Karawang.
Baca Juga:Mitos Ular Besar Sungai Citarum dan Tragedi Ronggeng yang Tenggelam di KarawangSilsilah Stadion Singaperbangsa yang Banyak Orang Tak Tahu, Dulunya Jadi Titik Kubur Sosok Berjasa di Karawang
Underpass Gonggo bukan lagi hanya sekadar jalan, tapi juga tempat yang menyimpan kisah kelam dari masa lalu—tentang korban tabrakan kereta yang tak pernah benar-benar pergi. ***