Ananta dan Neverness to Everness, Dua Konsep ‘Tanpa Batas’ yang Berbeda

Ananta dan Neverness to Everness, Dua Konsep ‘Tanpa Batas’ yang Berbeda
Ananta dan Neverness to Everness, Dua Konsep ‘Tanpa Batas’ yang Berbeda
0 Komentar

KBEOnline.id – Tahun 2025 menjadi momen penting bagi para gamer pencinta game open-world dengan gaya visual anime style. Dua judul yang paling banyak dibicarakan saat ini adalah Ananta dan Neverness to Everness (NTE).

Sekilas keduanya terlihat mirip, sama-sama menawarkan kota modern, eksplorasi bebas, serta karakter dengan desain khas anime. Namun setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata terdapat perbedaan signifikan yang membuat kedua game ini menarik perhatian dengan caranya masing-masing.

Perkenalan Singkat Ananta dan Neverness to Everness

Kedua game ini sama-sama berasal dari pengembang asal Tiongkok. Ananta merupakan proyek perdana dari Naked Rain, studio milik NetEase, yang sebelumnya dikenal dengan nama Project Mugen dan sempat dijuluki sebagai “GTA Anime”.

Baca Juga:Realme 15 Pro “Game of Thrones” Limited Edition Resmi Diluncurkan 8 OktoberCocomelon Jadi Sorotan, Netflix Dikritik karena Tampilkan Pasangan LGBT

Sementara itu, Neverness to Everness dikembangkan oleh Hotta Studio, bagian dari Perfect World, yang sebelumnya dikenal lewat Tower of Fantasy. Pengalaman Hotta dalam membangun game dengan mekanik RPG membuat NTE banyak dinanti oleh pemain.

Perbandingan Grafis dan Engine

Meskipun sama-sama menonjolkan gaya anime, kedua game menggunakan engine berbeda.

  • Ananta dibangun dengan Unity 6, menampilkan cel-shade cerah, animasi halus, serta transisi karakter yang dinamis.
  • Neverness to Everness memanfaatkan Unreal Engine 5, menghadirkan detail visual tinggi, dunia yang lebih realistis, dan transisi seamless antara kota utama dengan dunia “anomaly”.

Dunia dalam Game

  • Ananta menempatkan pemain di kota modern futuristis yang terinspirasi dari New York. Latar dunia terasa lebih realistis dan normal, meskipun bernuansa masa depan.
  • Neverness to Everness tidak hanya terbatas pada kota Hethereau, tetapi juga membawa pemain masuk ke dimensi lain dengan elemen supernatural, menambah kesan fantasi yang kental.

Gameplay dan Mekanik Pertarungan

Perbedaan paling terasa muncul pada sistem combat.

  • Ananta mengusung gaya action single-player yang mirip dengan Batman Arkham, Prototype, hingga Marvel’s Spider-Man. Pemilihan senjata pun terasa seperti dalam GTA.
  • Neverness to Everness menghadirkan gameplay lebih kental unsur RPG dengan sistem party switch. Pemain bisa berganti karakter saat bertarung, mirip dengan mekanik di Tower of Fantasy, lengkap dengan elemen dan skill khusus setiap karakter.
0 Komentar