KBEonline.id- Dengan trend yang terus naik harga emas membuat jantung berdebar, karena sudah naik 40 Persen selama 2025 dan diprediksi akan terus naik sampai Pertengahan 2026.
Prediksi itu misalnya dikeluarkan ahli investasi emas Goldman Sach. Goldman mengeluarkan ramalan logis soal harga dan masa depan emas tahun 2026 mendatang.
Seperti dilansir dari laman resminya Goldman Sachs Reseash diperkirakan harga emas akan terus mengalami kenaikan. Bahkan sampai pertengahan tahun depan.
Baca Juga:Jajan Asek di Hari Minggu, HaYo Dimsum 24 Jam di Perumnas Telukjambe ini Punya Menu yang Bikin KetagihanGalaxy Buds Core: Teman Audio Sehari-hari dengan Baterai 35 Jam dan Harga Paling Terjangkau
Goldman memprediksi harga emas akan akan naik sampai 6 persen pada pertengahan tahun 2026 mendatang.
Perhitungan kenaikan harga emas sampai 6 persen itu dihitung sejak atau per 24 September 2025.
Dalam analisa dan prediksi Goldman kenaikan harga emas itu didorong oleh permintaan yang melonjak. Banyak permintaan baru dari kelompok pembeli utama yang telah berkontribusi pada serangkaian rekor tertinggi harga emas.
Seperti diketahui harga emas telah naik lebih dari 40 persen pada tahun 2025 ini.
Dan kini sedang menuju kenaikan 2 digit untuk kenaikan di tahun ketiga yakni tahun 2026 mendatang.
Dalam prediksi Goldman harga emas akan mengalami kenaikan menjadi 4.000 dollar Amerika pada pertengahan tahun 2026.
Hal itu diungkapkan analis Goldman Sachs Lina Thomas.
Dan proyeksi dari harga emas didorong oleh peningkatan sistemik yang kuat dari bank sentral dan pelonggaran dari kebijakan moneter Federal Reserve AS mendukung permintaan ETG untuk emas.
Baca Juga:Sukses Berkarya Sebelum Usia 30, Dari Mesin Jahit Ibu, Krav Ideas Merajut Kesuksesan hingga Panggung GlobalMau Jadi Pemain Persika? Segera Ikut Seleksinya di Stadion Singaperbangsa Karawang!
Menurut analisa Goldman Sachs Research, pembeli emas terbagi dalam dua kelompok besar.
Pembeli yang meyakini emas cenderung membeli logam kuning secara konsisten, terlepas dari harganya, dan berdasarkan pandangan mereka terhadap ekonomi atau untuk melindungi risiko.
Kelompok ini meliputi bank sentral, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), dan spekulan.
Arus yang didorong oleh tesis mereka menentukan arah harga. Sebagai aturan praktis, setiap 100 ton pembelian bersih oleh pemegang keyakinan ini sesuai dengan kenaikan 1,7% dalam harga emas.
Sebaliknya, pembeli oportunis seperti rumah tangga di pasar negara berkembang masuk ketika mereka yakin harganya tepat. Mereka dapat memberikan harga terendah saat harga turun dan resistensi saat harga naik. ***