Bersih Puing Berakhir,, Korban Musala Runtuh Al Khoziny Tembus 53 Orang, Sisa 10 Orang Lagi

Benc
Pembersihan puing memasuki hari terakhir pada Senin, 6 Oktober 2025
0 Komentar

KBEOnline.id – Penanganan insiden runtuhnya musala Al Khoziny telah memasuki tahap akhir pembersihan puing bangunan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan hari ini, Senin (6/10), semua pekerjaan pembersihan rampung, sehingga seluruh rangkaian operasi SAR diharapkan dapat segera diselesaikan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan memimpin sendiri proses pembersihan sisa puing di lapangan. Alat berat bergantian peran.

Breaker excavator pemecah beton dikerahkan untuk menghancurkan puing dengan dimensi yang lebih besar. Setelah hancur, bucket excavator mulai mengais puing dan dipindahkan menggunakan dump truk.

Baca Juga:Korban Terbesar Sepanjang 2025, Sudah 50 Orang Meninggal Akibat Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny SidoarjoDihantam Angin Kencang, Ratusan Rumah di 3 Kecamatan Bogor Porak Poranda

“Hari ini kita harapkan akan selesai pembersihan dan evakuasi,” kata Budi.

Hasil pengumpulan informasi kaji cepat di lapangan, diperkirakan masih ada jenazah yang tertimbun. Jumlahnya belum diketahui dengan pasti. Namun diperkirakan kurang lebih tidak jauh berbeda dengan daftar nama orang hilang yang dirilis dari data pondok pesantren, yakni sebanyak 10 orang.

“Diperkirakan tinggal 10 orang lagi yang sampai saat ini masih dalam proses pencarian,” ungkap Budi.

*Korban meninggal dunia sebanyak 53 Orang*

Hasil pendataan per pukul 14.45 WIB, jumlah korban meninggal dunia atas insiden ambruknya gedung musala yang berada di lingkungan pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ini telah mencapai 53 orang.

Selebihnya, jumlah yang masih dicari ada 10 orang. Sementara itu, yang masih dalam perawatan ada 6 orang, kemudian jumlah yang telah selesai menjalani perawatan sebanyak 97 orang, termasuk satu orang yang tidak membutuhkan perawatan.

Adapun tim SAR gabungan juga menemukan lima potongan bagian tubuh. Temuan bagian tubuh ini masih dalam tahap identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

Insiden ambruknya bangunan empat lantai ini menjadi bencana dengan korban meninggal dunia terbanyak sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran bersama tentang perencanaan pembangunan, pengawasan dan evaluasi, serta manajemen kesiapsiagaan masyarakat tentang penyelamatan diri dan evakuasi dalam fase tanggap darurat bencana.

Baca Juga:Jelang Hari Santri Nasional 2025, Ratusan Ponpes di Bekasi Malah Terancam Batal Terima Dana BantuanMayat Bayi Terbungkus Kain Putih Tergeletak di Samping Masjid Perumahan PDP Rengasdengklok, Ulah Siapa Ini?

“Di sepanjang tahun 2025, ini menjadi bencana dengan korban yang paling besar menurut data BNPB,” pungkas Bud (*)

0 Komentar