Beberapa komunitas muda mulai bergerak, membersihkan tepian dan menanam pohon. Bagi mereka, merawat Situ Buleud adalah merawat jantung kota. “Kalau airnya tetap hidup, Purwakarta juga hidup,” ujar seorang pegiat lingkungan setempat.
Makna yang Tak Pernah Usang
Situ Buleud akan selalu punya makna — bagi generasi mana pun. Ia menjadi saksi bagaimana Purwakarta bertumbuh tanpa meninggalkan akarnya. Di setiap riak kecil di permukaannya, tersimpan ingatan tentang masa lalu dan harapan akan masa depan yang lestari.
Bagi siapa pun yang datang, cukup duduk di tepi danau menjelang senja, melihat bayangan langit jatuh di air. Di sana, waktu seolah berhenti. Hanya suara burung dan desir angin yang mengingatkan: Purwakarta lahir dari air, dan akan selalu hidup bersama air.