I.League Reformasi Kompetisi Usia Muda Lewat EPA Super League

ILeague
Adu Regulasi Pemain Asing: Super League Indonesia vs Liga Super Malaysia, Siapa Lebih Bijak?
0 Komentar

kbeonline.id – Menjelang dimulainya Elite Pro Academy (EPA) Super League 2025-2026 pada 11 Oktober mendatang, I.League memperkenalkan sejumlah pembaruan penting dalam format kompetisi usia muda di Indonesia.Perubahan ini bukan sekadar kosmetik, melainkan bagian dari strategi besar untuk meningkatkan kualitas pembinaan, daya saing, serta ritme pertandingan bagi pemain muda di Tanah Air.

Sama seperti musim-musim sebelumnya, EPA Super League tetap terbagi ke dalam tiga kelompok usia, yaitu U-16, U-18, dan U-20. Namun, musim 2025-2026 membawa lonjakan signifikan dalam jumlah pertandingan, menandai babak baru dalam sejarah kompetisi pembinaan sepak bola Indonesia.

Jumlah Laga Naik Drastis, dari 624 Menjadi 903 Pertandingan

Jika musim lalu hanya terdapat 624 pertandingan sepanjang musim, kini jumlah itu meningkat menjadi 903 laga.Kenaikan tajam ini terjadi berkat penerapan format baru, yaitu quadra round robin, di mana setiap tim akan saling berhadapan empat kali dalam satu musim.

Baca Juga:FIFA Resmi Ubah Format Jeda Internasional, PSSI dan Super League Harus MenyesuaikanPersib Bandung Tegaskan Komitmen Fair Play Usai Frans Putros Dapat Hukuman Tambahan

Format ini juga tetap mempertahankan sistem home and away dengan format single match di setiap pertemuan.Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara intensitas kompetisi dan kesiapan infrastruktur di berbagai daerah.

Selain itu, jadwal pertandingan diatur agar lebih padat dan efisien dengan konsep double gameweek, di mana pertandingan digelar setiap akhir pekan, tepatnya Sabtu dan Minggu.Dengan ritme seperti ini, pemain muda diharapkan dapat terbiasa dengan tekanan jadwal yang menyerupai level profesional.

Sistem Klasemen dan Final yang Lebih Kompetitif

Kompetisi EPA Super League musim ini akan tetap menggunakan sistem klasemen di fase awal.Setelah seluruh pertandingan fase reguler selesai, dua tim terbaik dari masing-masing grup berhak melaju ke partai final.

Penentuan tim terbaik mengacu pada sejumlah kriteria, antara lain jumlah poin, selisih gol, produktifitas gol, serta poin fair play.Kombinasi ini diharapkan mendorong tim untuk tidak hanya bermain ofensif, tetapi juga menjunjung tinggi sportivitas di setiap laga.

Tim Promosi Senior Otomatis Masuk EPA 2025-2026

Sebagai bagian dari struktur kompetisi Super League Indonesia, peserta EPA juga akan menyesuaikan dengan dinamika promosi dan degradasi di tingkat senior.Dengan demikian, tiga tim yang promosi ke kasta tertinggi musim ini — PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara — juga akan berpartisipasi di EPA Super League 2025-2026.

0 Komentar