KBEOnline.id, CIKARANG – Isu penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Kabupaten Bekasi, kembali mencuat.
Kali ini, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang secara bangga memggaku kebijakanya terkait LP2B sebagai upaya menjaga keberlangsungan lahan pertanian secara berkelanjutan.
Hal itu diungkapkanya saat menerima kunjungan Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) angkatan ke 66 (LXVI) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Tahun Ajaran 2025 pada Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Ruang Rapat KH Mamun Nawawi Gedung Bupati Bekasi, Cikarang Pusat, pada Selasa, 07 Oktober 2025.
Baca Juga:Harap Sabar, Awal 2026 Stadion Singaperbangsa Baru Bisa Digunakan Olahraga Oleh Masyarakat UmumMengenal Azara, Mahasiswi Unsika Juara Umum Internasional Jiu Jitsu di Jakarta Open 2025
Bupati Ade Kunang juga apresiasi atas kunjungan Pasis Seskoad angkatan 66 tahun 2025 ke Pemkab Bekasi. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan TNI.
“Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi kami sekaligus menjadi wujud sinergi antara unsur pemerintahan daerah dengan TNI. Khususnya dalam membangun wawasan pertahanan wilayah yang terpadu dan berkelanjutan,” ujar dia didampingi Wakil Bupati Bekasi, dr. Asep Surya Atmaja.
Selain isu pertanian dan ketahanan pangan, sambung Ade Kunang, pihaknya juga berdialog membahas hal strategis tentang potensi wilayah dan program pembangunan di Kabupaten Bekasi.
“Kami berdiskusi mengenai berbagai peluang pembangunan di Kabupaten Bekasi sekaligus saya juga bercerita mengenai kebijakan penetapan LP2B sebagai bentuk penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi,” jelasnya.
Karena menurut Ade Kunang, Kabupaten Bekasi tidak hanya dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Tetapi juga memiliki tanggung jawab menjaga keseimbangan antara pembangunan industri dan keberlanjutan lahan pertanian.
“Kabupaten Bekasi adalah wilayah industri, khawatir nanti lahan pertanian akan terokupasi, maka dari itu pemerintah daerah telah menetapkan (LP2B,red) sebagai upaya menjaga keberlangsungan lahan pertanian secara berkelanjutan. Petani harus kita dukung dan kita jaga ruang lahannya untuk tetap melanjutkan profesi bertani,” tegasnya.
Ketua DPC PDI Perjuanhan Kabupaten Bskasi ini menambahkan, kebijakan tersebut juga sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat program ketahanan pangan nasional.
Baca Juga:Pantai Sedari Masih 'Primadona' Wisata Karawang, Setor Cuan Retribusi Terbesar ke Pemda, Yuk Simak Datanya!Bank Subang Setor Deviden Rp 4,3 M ke Pemkab Subang, PDAM Cuma Rp 1 M
Menurut dia, sinergi antara pemerintah daerah dan TNI dapat berperan penting dalam mewujudkan upaya tersebut terutama melalui program pertanian, reboisasi, dan ketahanan pangan.