KBEOnline.id – Banyak perantau yang kini mempertimbangkan tiga kawasan industri besar di Jawa Barat sebagai tujuan kerja, yakni Cikarang, Karawang, dan Purwakarta. Ketiganya dikenal sebagai pusat pabrik dan industri yang membuka banyak peluang kerja untuk karyawan, terutama di sektor manufaktur dan otomotif.Namun, pertanyaannya: mana yang lebih baik untuk dijadikan tempat merantau dan bekerja sebagai karyawan?
Berikut ini perbandingan gaji, peluang kerja, dan kondisi hidup di ketiga wilayah tersebut.
Cikarang: Kawasan Industri Terpadat di Indonesia
Cikarang, yang masuk wilayah Kabupaten Bekasi, menjadi magnet utama bagi pencari kerja. Ribuan perusahaan nasional hingga multinasional berdiri di kawasan ini.Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp5.558.515, menjadikan Cikarang salah satu daerah dengan gaji tertinggi di Jawa Barat.Untuk posisi operator produksi, gaji di sejumlah perusahaan berkisar antara Rp5,2 juta hingga Rp6 juta, sedangkan teknisi bisa mencapai Rp4,6 juta hingga Rp7 juta, tergantung pengalaman dan perusahaan.
Baca Juga:Benarkah Heryanto Membunuh dan Memperkosa Dina Hanya Karena Ekonomi?Tol Cikarang Utama Ramai dan Padat: Akses Vital Kawasan Industri, Hindari Melintas di Jam Sibuk Ini
Namun, tingginya gaji juga dibarengi dengan biaya hidup yang cukup tinggi, terutama biaya sewa tempat tinggal dan kebutuhan harian. Kawasan ini juga dikenal padat dan sibuk, sehingga waktu tempuh kerja bisa menjadi tantangan tersendiri.
Karawang: Pusat Otomotif dan Pabrik Besar
Karawang dikenal sebagai “Detroit-nya Indonesia” karena banyak pabrik otomotif besar berdiri di sana, seperti Toyota, Daihatsu, dan Honda.UMK Karawang 2025 mencapai Rp5.599.593, sedikit lebih tinggi dari Cikarang. Berdasarkan data Indeed, operator produksi di Karawang bisa mengantongi gaji rata-rata Rp7 juta per bulan.
Selain industri otomotif, Karawang juga berkembang pesat di sektor elektronik, logam, dan kimia. Peluang kerja di sini sangat luas bagi tenaga operator, teknisi, hingga staf administrasi.Kelemahannya, tingkat persaingan kerja cukup ketat, dan kemacetan di sekitar kawasan industri menjadi tantangan sehari-hari.
Namun, fasilitas umum, transportasi, dan akses ke Jakarta cukup mudah, sehingga banyak pekerja tetap menjadikan Karawang sebagai pilihan utama.