KBEOnline.id, PURWAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Purwakarta bakal memindahkan kantor cabang pembantu (KCP) Munjul ke KCP Cikopo pada 13 Oktober 2025 nanti.
Pasalnya, BTN KCP Munjul di Jalan Ipik Gandnanah Nomor 40, Ciseuruh, Kecamatan Purwakarta akan menempati gedung baru dan pindah ke KCP Cikopo Jalan Raya Cikopo Nomor 23, Kelurahan Cikopo, Kecamatan Bungursari.
Awal tahun 2025, BTN juga telah meresmikan relokasi kantor wilayah (Kanwil) BTN Jawa Barat dari Bekasi ke Bandung.
Baca Juga:Mau Main Waterpark ala Bali atau Spanyol, Berikut Rekomendasi Wisata Air Terbaru Cikarang Tahun 2025Ini Deretan CSR Hankook di Kabupaten Bekasi Sepanjang 2025, Ada Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan
Relokasi ini diyakini dapat mendorong ekonomi Jawa Barat melalui sektor perumahan.
“Perpindahan Kanwil BTN Jawa Barat dari Bekasi berawal dari permintaan OJK yang meminta BTN memiliki Kanwil di Bandung, karena hanya BTN yang Kanwil Jawa Baratnya ada di Bekasi. Kami berharap bisa memperluas ekspansi terutama transaksi BTN di Jawa Barat dengan hadirnya Gedung Kantor Baru Kanwil BTN Jawa Barat di Bandung,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu di sela peresmian Gedung Kantor Wilayah BTN Jawa Barat di Kota Bandung pada Jumat 28 Februari 2025 lalu.
Menurut Nixon, BTN optimistis Jawa Barat akan mampu menjadi penopang utama bagi penyaluran pembiayaan perumahan perseroan. Tahun ini BTN menargetkan bisa merealisasikan 350.000 rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Dari jumlah tersebut sekitar 35%-40% dikontribusi dari Jawa Barat
Jawa Barat, kata Nixon, merupakan kantung KPR terbesar di Indonesia. Sehingga ia akan mengoptimalkan ceruk ini agar target perseroan bisa tercapai.
“Jawa Barat adalah kantong KPR terbesar di Indonesia saat ini. Nomor dua adalah Jawa Timur. Jadi, kita tetap mengejar dominasi pasar KPR di wilayah ini,” ungkapnya.
Dengan melihat historis kinerja penjualan rumah di Jawa Barat yang mencapai 40%, Nixon optimistis dalam 10 bulan ke depan perseroan akan mampu menyalurkan kredit untuk 140.000 rumah di Jawa Barat.
“Kita harus optimis. Kita masih punya pasoka properti lebih dari 500.000 unit di seluruh Indonesia, yang berasal dari developer-developer yang bekerja sama dengan BTN, baik properti yang ready stock, tahap pembangunan maupun berupa lahan mentah,” jelasnya.