KBEOnline.id, Purwakarta- Pernahkah kamu mendengar nama Gunung Parang? Mungkin sebagian dari kamu belum familiar. Wajar saja, karena gunung yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat ini memang belum sepopuler Waduk Jatiluhur atau Air Mancur Sri Baduga yang lebih dulu jadi ikon wisata daerah tersebut.
Namun, kini Gunung Parang mulai mencuri perhatian wisatawan, terutama para pencinta alam dan pemacu adrenalin. Tak hanya menghadirkan jalur pendakian menantang, gunung ini juga dikenal sebagai surga panjat tebing tertinggi di Indonesia. Tak heran, banyak wisatawan lokal hingga mancanegara datang untuk menaklukkan tebing batu andesit raksasa ini.
Yuk, simak informasi lengkap tentang pesona dan tantangan Gunung Parang berikut ini!
Keistimewaan Gunung Parang
Baca Juga:Stop Minum Kopi Sachetan! Ini Alasan Kopi Asli Justru Baik untuk KesehatanDari Rumah Biasa Jadi Estetik? Inilah Rahasia JACK DECOR Favorit Warga Perumnas Karawang
Kalau kamu mencari destinasi dengan pengalaman mendaki yang berbeda dari gunung-gunung pada umumnya, maka Gunung Parang wajib masuk daftar. Inilah beberapa daya tarik utamanya:
1. Spot Panjat Tebing Tertinggi di Indonesia
Gunung Parang memiliki ketinggian sekitar 930 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan gunung batu andesit tertinggi di Indonesia, bahkan disebut-sebut sebagai lokasi panjat tebing tertinggi kedua di Asia. Fakta ini menjadikan Gunung Parang magnet baru bagi para pemanjat tebing profesional maupun pemula dari berbagai negara.
Gunung ini memiliki tiga puncak atau “tower” utama — Tower I, Tower II, dan Tower III, yang masing-masing menawarkan karakter tebing dan rute pendakian berbeda.
2. Pemandangan Spektakuler dari Puncak
Meski area puncaknya tidak terlalu luas, pemandangan dari atas Gunung Parang benar-benar memanjakan mata. Dari ketinggian, kamu bisa menyaksikan panorama Kota Purwakarta, hamparan sawah hijau, Sungai Citarum, hingga Waduk Jatiluhur. Bahkan, jika cuaca cerah, kamu bisa melihat Gunung Bongkok dan Gunung Lembu berdiri gagah di kejauhan.
Bagi yang suka berburu sunrise, kamu bisa mulai mendaki sejak dini hari. Jika beruntung, kamu akan disuguhi momen matahari terbit dari sisi tebing — pengalaman yang sulit dilupakan! Tapi ingat, tetap harus di bawah pengawasan pemandu profesional, ya.