Selamat Tinggal Grand Mall Bekasi, Ikon Perbelanjaan Kota Bekasi Tahun 2000-an yang Kini Tinggal Kenangan

Ist
Grand Mall Bekasi sepuluh-duapuluh tahun lalu adalah salah satu ikon pusat perbelanjaan modern di Kota Bekasi.
0 Komentar

KOTA BEKASI- Grand Mall Bekasi sepuluh-duapuluh tahun lalu adalah salah satu ikon pusat perbelanjaan modern di Kota Bekasi. Seiring makn banyaknya mall baru, keberadaan Grand Mall Bekasi kian redup. Puncaknya pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, Kota Bekasi ini kini berhenti beroperasi total alias tutup.

Sekilas suasana di pusat perbelanjaan tersebut tampak sangat sepi dan kosong tanpa aktivitas pertokoan maupun pengunjung meski hari ini merupakan akhir pekan. Bahkan dari luar tulisan Grand Mall Bekasi yang terpasang di depan mal sudah ditutup terpal.

Kemudian pada bagian atas bangunan yang biasa digunakan untuk memasang banner atau papan logo tenant yang ada di dalam mal itu juga sudah kosong. Menunjukkan bagaimana pusat perbelanjaan tersebut tak hanya ditinggalkan pengunjung, namun juga ditinggalkan penjual.

Baca Juga:Pabrik Lensa Kaca Lippo Cikarang Konsisten Gelar CSR, Sasaranya Pelajar di Tambun UtaraUsai BTN Kanwil Jabar Pindah dari Cikarang ke Bandung, BTN KCP Munjul Purwakarta Pindah KCP Cikopo

Saat mendekat ke pintu masuk utama (lobi), terlihat akses kawasan itu sudah terkunci rapat sehingga tidak bisa dimasuki. Di area depan, tampak tiga papan bertuliskan ‘Awas lantai basah’ sebagai penghalang atau penanda bahwa pintu utama mal itu memang terkunci dan tak bisa diakses.

Saat mengintip ke bagian dalam mal terlihat gelap tanpa penerangan. Tak satu pun toko yang buka ataupun orang yang bisa masuk dan berada di dalam.

Banyak kios dan toko yang dulu ramai kini hanya menyisakan tanda pemberitahuan “Dijual” atau “Disewakan” yang menempel di kaca etalase. Sebagian lagi ditutup dengan teralis berdebu, menandakan sudah lama tidak ada aktivitas perdagangan di dalamnya.

Pada lantai dasar mal bagian luar, memang masih ada beberapa kios toko yang tetap buka alias bertahan. Beberapa di antaranya menjual perlengkapan elektronik, makanan ringan, dan kebutuhan rumah tangga. Namun jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Aktivitas di ruko-ruko tersebut pun tampak lesu. Hanya sesekali ada kendaraan yang berhenti, lalu pergi lagi tanpa ada transaksi terjadi. Ada juga mereka yang datang dan berkumpul di kawasan ruko-ruko yang ada di luar bangunan utama mal, namun area ini juga tampak sangat sepi.

0 Komentar