Bejat! Ibu Jual Putrinya Berusia 11 Tahun Rp 20 Ribu per Sekali Kencan ke Para Buruh Pelabuhan

Ist
Sang ibu menawarkan jasa layanan seksual anaknya ke pria hidung belang dengan tarif yang sangat rendah, yakni antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000 untuk sekali kencan. 
0 Komentar

KBEOnline– Seorang ibu normalnya menjadi malaikat pelindung bagi buah hatinya. Namun hal sebaliknya dilakukan oleh AT yang bersekongkol dengan suami dan anak lelakinya menjadi ‘iblis’ menakutkan bagi putri sulungnya yang masih berusia 11 tahun.

AT diduga kuat melakukan perdagangan anak dengan cara menjajakan layanan seksual anaknya sendiri kepada pria dewasa, khususnya para buruh angkut barang di Pelabuhan Sambulangan.

Bahkan, sang ibu pun menawarkan jasa layanan seksual dengan tarif yang sangat rendah, yakni antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000 untuk sekali kencan.

Baca Juga:Siaga Bencana Sesar Lembang, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Latih Santri TangguhBBM Tetap Aman, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cepat Tangani Insiden Kebakaran Kendaraan SPBU Cimahi

Kasat Reskrim Polres Bangkep, AKP Anton S. Mowala, menjelaskan, aksi bejat ini baru terbongkar lantaran korban akhirnya berani buka suara dengan mengadukan kondisinya kepada guru wali kelas. Awalnya, sang korban mengeluh tak mengalami menstruasi selama dua bulan yang akhirnya membuat wali kelas hendak mencari bantuan

“Korban takut memberi keterangan karena ancaman dari ayahnya yang disebut akan membunuh jika kasus ini terkuak,” ujar Anton.

Hingga kini, Polres Bangkep telah menetapkan delapan tersangka, meliputi anggota keluarga korban dan pihak luar seperti ayah korban (SY), kakak korban (IY), ibu korban (AT), pacar korban (DT), serta empat pria pelanggan yang menggunakan jasa korban yakni YS, EK, A, dan NS. Meski begitu, dua diantaranya tak ditahan lantaran masih di bawah umur.

Saat ini, korban berada di bawah pengawasan dan perlindungan DP3A Bangkep. Penyuluh Sosial Ahli Muda DP3A Bangkep, Lubna Muhammad, menjelaskan bahwa korban dalam kondisi fisik yang baik. Namun, secara psikologis mengalami trauma mendalam lantaran aksi bejat yang dilakukan keluarganya sendiri.

Kini, korban telah ditempatkan di rumah aman milik DP3A sembari menunggu proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Fokus pendampingan saat ini yakni pemulihan tekanan psikologis dan trauma. Di samping itu, DP3A juga masih menunggu hasil pemeriksaan medis yang lebih akurat terkait adanya potensi kehamilan pada korban. (*)

0 Komentar