Karawang dan Kota Bekasi Tuan Rumah Indonesia Menari 2025, Se-Indonesia Cuma Ada di 11 Kota, Lho!

Ist
Lima kota baru yang berkesempatan menjadi tuan rumah adalah Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang. Penambahan kota baru ini menjadi bukti semangat penyelenggara dalam memperluas akses partisipasi budaya masyarakat dari berbagai daerah. 
0 Komentar

Seluruh peserta menari serentak pada pukul 13.00 WIB sebanyak dua putaran. Setelah itu, juri lapangan menilai kekompakan, kreativitas pola lantai, teknik, serta semangat kolektif kelompok peserta. Di Karawang, jajaran juri terdiri dari *Nungki Kusumastuti, Ufa Sofura, dan Takako Leen, yang merupakan seniman dan koreografer nasional.

Dukungan penuh juga datang dari pihak mall sebagai tuan rumah penyelenggaraan. Marketing Communication Resinda Park Mall, Deni Setiawan, mengatakan pihaknya sangat bangga bisa menjadi bagian dari acara nasional ini.

“Ini pertama kalinya Indonesia Menari hadir di Karawang. Kami menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan yang menjunjung tinggi budaya ini. Resinda Park Mall memiliki kapasitas besar, bahkan 1.000 peserta pun masih sangat muat,” ujar Deni.

Baca Juga:Bejat! Ibu Jual Putrinya Berusia 11 Tahun Rp 20 Ribu per Sekali Kencan ke Para Buruh PelabuhanSiaga Bencana Sesar Lembang, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Latih Santri Tangguh

Sementara itu, rasa haru dan bahagia menyelimuti Kiandranixa Ryuka Prastyawan, salah satu perwakilan penari yang berhasil membawa tim Gantari Gita Khatulistiwa Grup meraih Juara 1 di ajang Indonesia Menari 2025 di Bekasi. Kiandranixa mengungkapkan, keberhasilan mereka bukan diraih secara instan, melainkan hasil dari kerja keras dan latihan intensif selama sebulan penuh.

“Jujur, persiapannya lumayan lama. Kita latihan bolak-balik, berkeringat, benar-benar berat,” ujarnya usai penyerahan penghargaan.

Ia menuturkan, timnya sempat merasa cemas saat pengumuman pemenang dimulai.

“Pas lihat juara 3 dan juara 2 aja udah bagus banget kostum, makeup, semuanya keren. Kita jadi pasrah, entah bisa juara atau nggak. Tapi waktu diumumin juara 1, rasanya senang banget, nggak nyangka sama sekali,” ungkapnya.

Selama satu bulan masa latihan, mereka setidaknya bertemu lima kali untuk menyempurnakan koreografi dan blocking tari. Meski menghadapi banyak tantangan, semangat untuk memberikan penampilan terbaik terus menyala.

“Kesulitannya banyak, terutama saat korektasi dan blocking. Tapi dengan usaha yang maksimal, alhamdulillah hasilnya memuaskan,” kata Kiandranixa.

Ia berharap kegiatan perlombaan seni seperti Indonesia Menari terus digelar sebagai ruang ekspresi dan pengembangan bakat bagi generasi muda.

“Semoga acara kesenian seperti ini terus ada. Kita akan tetap berusaha memberikan yang terbaik, mengeluarkan energi dan usaha maksimal, apapun hasilnya,” tutupnya. (aufa/iky/mhs)

0 Komentar