Kisah Sumiyati Nemu Uang Rp 6 Juta dan Konsumsi Makanan Buangan di Gunung Sampah TPAS Jalupang Karawang

Ist
Tim Redaksi Karawang Bekasi Ekspres pernah mengikuti aktivitas salah satu pengepul sampah, Sumiyati (51), warga Desa Pangulah Utara, yang telah bertahun-tahun menggantungkan hidup dari apa yang dianggap tak bernilai oleh banyak orang.
0 Komentar

“Macam-macam yang pernah ditemukan. Saya sendiri pernah dapat beberapa hape bekas, kadang masih bisa dipakai,” lanjut Sumiyati.

Sumiyati pun mengajak tim redaksi menapaki gundukan tertinggi di TPAS Jalupang. Dari sana, ia menunjuk arah tempat tinggalnya di Desa Pangulah Utara yang tampak dari kejauhan. Ia juga menunjukkan sebuah saung sederhana di atas gunungan sampah, tempat para pengepul berteduh saat panas terik menyengat.

Meski hasil pengepulan tak seberapa—sekitar Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per hari—Sumiyati tetap gigih.

Baca Juga:Komisi IX DPR RI Desak Kemenkes Investigasi Adanya Dugaan Malpraktik di RS Hastien KarawangKarawang dan Kota Bekasi Tuan Rumah Indonesia Menari 2025, Se-Indonesia Cuma Ada di 11 Kota, Lho!

“Biasanya saya jual tiga hari sekali. Kalau beruntung bisa dapet Rp 110 ribu. Kalau lagi apes, ya paling Rp 80 ribu buat tiga hari,” katanya.

Kisah hidupnya tak berhenti sampai di situ. Ia mengaku, sesekali mengonsumsi makanan yang masih layak dari tumpukan sampah.

“Kayak sampah baru turun, ada jeruk di dalamnya. Kalau jeruknya masih bagus, ya saya makan. Nggak pernah sakit juga,” ucapnya tanpa canggung.

Kisah Sumiyati adalah potret ketangguhan di tengah keterbatasan. Dari balik tumpukan sampah, ia membuktikan bahwa hidup selalu menemukan jalannya, bahkan lewat keresek uang jutaan rupiah di antara limbah yang terbuang.

Masuk ke Progrma PLTSa

Pemerintah Kabupaten Karawang memastikan siap mendukung proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Waste-to-Energy (WTE) yang akan digarap oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata (Danantara). Proyek ini diharapkan menjadi solusi pengelolaan sampah sekaligus penyedia energi ramah lingkungan di wilayah Karawang.

Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan hal tersebut usai melakukan pertemuan dengan Chief Executive Officer Danantara, Rosan Roeslani, di Kantor Danantara, Jakarta, pads Kamis (9/10/2025).

“Karawang siap untuk proyek PLTSa ini. Kami sudah ada lahan sekitar empat hektare, dan tahun depan akan ditambah dua hingga tiga hektare lagi agar sesuai kebutuhan minimal enam hektare,” kata Aep, Jumat (10/10).

Baca Juga:Bejat! Ibu Jual Putrinya Berusia 11 Tahun Rp 20 Ribu per Sekali Kencan ke Para Buruh PelabuhanSiaga Bencana Sesar Lembang, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Latih Santri Tangguh

Menurut Aep, pembangunan fasilitas PLTSa akan dilakukan di TPA Jalupang, dengan skema kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Karawang dan Danantara. Pemkab bertanggung jawab menyiapkan lahan, sementara pihak investor akan membangun dan mengelola infrastruktur dengan nilai investasi mencapai Rp300–400 miliar.

0 Komentar