Komisi IX DPR RI Desak Kemenkes Investigasi Adanya Dugaan Malpraktik di RS Hastien Karawang

Ist
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh
0 Komentar

Video kondisi jenazah Mursiti kemudian viral di media sosial. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, terlihat warga menarik kain kasa sepanjang sekitar 50 sentimeter dari luka di bagian perut bawah korban. Luka tersebut tampak terbuka dengan dua lubang selebar lebih dari lima sentimeter.

Menurut keterangan adik korban, Acih Sukarsih (41), keluarga tidak mengetahui adanya tindakan operasi di bagian bawah perut.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih Sukarsih kepada Cikarang Ekspres.

Baca Juga:Karawang dan Kota Bekasi Tuan Rumah Indonesia Menari 2025, Se-Indonesia Cuma Ada di 11 Kota, Lho!Bejat! Ibu Jual Putrinya Berusia 11 Tahun Rp 20 Ribu per Sekali Kencan ke Para Buruh Pelabuhan

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai, yang turut mendampingi keluarga saat mendatangi pihak rumah sakit, menyebut pihak RS Hastin telah mengakui adanya kasa di dalam luka operasi.

Namun demikian, pihak medis menyatakan tindakan tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan luka rencananya akan dijahit pada Senin (13/10).

“Pihak rumah sakit menjawab bahwa keberadaan kasa itu bagian dari SOP tindakan medis. Namun kami tetap berharap ada penelusuran lebih lanjut apakah tindakan itu sesuai prosedur atau tidak,” kata Jajang.

Hingga kini, keluarga Mursiti masih menunggu langkah lanjutan dan berencana melaporkan dugaan kelalaian medis atau malpraktik ke pihak kepolisian jika ditemukan cukup bukti.

Jasad almarhumah Mursiti telah dimakamkan pada Sabtu siang (11/10) di tempat pemakaman keluarga yang berjarak tak jauh dari rumah duka di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran. (iky/kbe)

0 Komentar