KBEOnline.id – Instagram kembali menguji perubahan tampilan antarmuka untuk sebagian pengguna. Dalam uji coba terbaru ini, tab Reels dan Direct Message (DM) diposisikan lebih menonjol dan mudah dijangkau, menandakan fokus baru platform pada konten video pendek dan interaksi privat.
Pengujian tampilan baru ini dikonfirmasi langsung oleh Adam Mosseri, kepala Instagram. Berdasarkan visual yang ditunjukkan, tab Reels menggantikan posisi Search, sementara tombol buat postingan digantikan oleh ikon DM. Untuk mempermudah navigasi, pengguna juga bisa berpindah antar tab hanya dengan menggeser layar ke kiri atau kanan, mirip dengan sistem swipe-based UI pada beberapa aplikasi video pendek populer.
Reels dan DM Dianggap Jadi Motor Pertumbuhan Instagram
Instagram mengakui bahwa Reels dan fitur pesan privat menjadi dua elemen yang paling mendorong pertumbuhan pengguna dalam beberapa tahun terakhir. Kebiasaan pengguna juga mulai bergeser, dari sekadar mengunggah foto ke aktivitas menonton video pendek dan membagikannya lewat DM secara langsung ke teman atau grup.
Baca Juga:IGDX 2025 Jadi Panggung SLAB Umumkan Game Baru: Where is My Cat? The AdventureIndonesia Game Rating System (IGRS) Akhirnya Diresmikan Komdigi di Ajang IGDX 2025
Karena perubahan kebiasaan inilah, Meta mulai menyesuaikan desain aplikasinya agar lebih relevan dengan pola konsumsi konten masa kini. Langkah ini bukan yang pertama, karena India sempat menjadi wilayah uji coba awal dengan layout serupa pada awal Oktober, di mana tampilan default langsung menyorot Reels.
Apakah Instagram Masih Menjadi Platform Foto?
Dengan penempatan Reels di posisi utama dan DM menjadi fitur yang diutamakan, arah baru Instagram semakin jelas: platform ini bergerak menuju ekosistem video dan percakapan tertutup, menjauh dari citra lamanya sebagai tempat berbagi foto.
Banyak pengguna mulai menyadari bahwa konten foto kini kalah dominan dibanding Reels, yang terus didorong oleh algoritma untuk meningkatkan engagement. Pertanyaannya, jika Reels dan DM terus menjadi poros utama aplikasi, apakah Instagram masih bisa dipandang sebagai platform berbagi foto seperti sebelumnya?
(*)