KBEonline.id – Ribuan masyarakat Karawang memadati acara “Karawang Bertasbih dan Berzikir” yang digelar oleh Sanema Tour & Travel sebagai bentuk kontribusi terhadap pembinaan spiritual masyarakat. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 2.500 peserta dari berbagai kalangan dan berlangsung khidmat dengan lantunan zikir serta shalawat bersama.
Owner Sanema Tour & Travel, Rafiudin Firdaus, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen Sanema untuk tidak hanya berfokus pada layanan perjalanan haji dan umrah, tetapi juga turut berperan dalam kegiatan keagamaan yang bersifat sosial dan spiritual.
“Ini bentuk kontribusi kami terhadap daerah dan Indonesia. Melalui zikir dan shalawat, kami ingin menghadirkan suasana yang menenangkan, sejuk, dan penuh keberkahan,” ujarnya.
Baca Juga:Di Rumah Ini Dina Oktaviani Dibunuh dan Diredupaksa Heryanto, di Kasur Ruangan TamuRaih Dua Penghargaan Sekaligus, Layanan Administrasi Kependudukan Kabupaten Karawang Terbaik Kedua se-Jabar
Menurut Rafiudin, kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Ia menilai, di tengah situasi politik dan ekonomi nasional yang sedang tidak stabil, memperkuat sisi spiritual masyarakat menjadi langkah penting untuk menjaga ketenangan batin dan persatuan umat.
“Daripada larut dalam suasana panas politik, lebih baik kita mengingat Allah dan memperbanyak shalawat agar hati menjadi tenang dan lingkungan pun menjadi damai,” tambahnya.
Selain kegiatan zikir dan shalawat, acara ini juga diisi dengan sosialisasi program sosial dan kemanusiaan yang digagas oleh Sanema. Rafiudin menegaskan bahwa Sanema berkomitmen menghadirkan nilai-nilai religius dalam setiap kegiatan yang dilakukan, termasuk dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia jasa perjalanan, tapi juga sebagai bagian dari upaya membina umat,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rafiudin juga menyambut baik langkah pemerintah yang baru saja membentuk Kementerian Haji dan Umrah. Ia menilai pembentukan kementerian tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius memperbaiki tata kelola penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia.
“Dengan adanya kementerian baru ini, kami berharap sistem pelayanan bisa lebih profesional, transparan, dan terintegrasi,” jelasnya.
Ia menuturkan, selama ini banyak permasalahan yang terjadi di masyarakat akibat travel haji dan umrah yang tidak amanah, mulai dari penipuan hingga pelayanan yang tidak maksimal. Dengan adanya kementerian khusus, diharapkan pengawasan dan regulasi bisa berjalan lebih fokus dan efektif.