Karawang Bakal Punya Pabrik Beko! LiuGong Rogoh Rp5,2 Triliun Bangun Fasilitas, Target Produksi 5.000 Unit

Karawang Bakal Punya Pabrik Beko! LiuGong Rogoh Rp5,2 Triliun Bangun Fasilitas, Target Produksi 5.000 Unit
Karawang Bakal Punya Pabrik Beko! LiuGong Rogoh Rp5,2 Triliun Bangun Fasilitas, Target Produksi 5.000 Unit
0 Komentar

KBEOnline.id, KARAWANG – Produsen alat berat asal Tiongkok, LiuGong Indonesia, resmi mengumumkan investasi besar senilai US$317 juta atau sekitar Rp5,2 triliun untuk membangun fasilitas manufaktur alat berat di Kawasan Industri Artha Industrial Hill, Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang.

‎Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT LiuGong Machinery Manufacturing Indonesia dengan pihak kawasan industri, sebagai bentuk komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pengembangan industri alat berat di Tanah Air.

‎Presiden Direktur LiuGong Indonesia, Levi Lin, mengatakan pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.

Baca Juga:Ayo Liburan Berkualitas, Musim Bunga Liar Australia Barat Membuka Peluang Emas bagi Agen Perjalanan IndonesiaDugaan Malpraktik, Akun TikTok RS Hastien Diserbu Netizen: “Tanggung Jawab Woy!”

‎“Pabrik ini akan menjadi salah satu fasilitas produksi alat berat terbesar di Indonesia dengan kapasitas hingga 5.000 unit per tahun pada 2030,” ujar Levi Lin dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (11/10/2025).

‎Fasilitas manufaktur ini akan dilengkapi teknologi canggih seperti Automated Guided Vehicle (AGV), sistem Manufacturing Execution System (MES) berbasis digital, serta pusat riset dan pengembangan (R&D) untuk kendaraan konstruksi berbasis listrik.

‎Selain memperkuat ekosistem teknologi industri, LiuGong juga berkomitmen meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan menggandeng pemasok lokal. Perusahaan menargetkan sertifikasi formal TKDN dapat tercapai dalam lima tahun pertama operasional.

‎Tak hanya menyasar pasar domestik, hasil produksi pabrik LiuGong di Karawang juga akan diekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara, Australia, hingga Amerika Utara. Potensi kontribusi devisa dari ekspor tersebut diperkirakan mencapai US$40 juta per tahun.

‎“Investasi ini bukan sekadar membangun pabrik, tetapi juga tentang membangun masa depan industri alat berat Indonesia. Kami ingin menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong kemandirian teknologi dan meningkatkan daya saing global,” tambah Levi.

‎Pabrik di Karawang akan menjadi bagian dari ekspansi global LiuGong, yang sebelumnya telah memiliki fasilitas produksi di Tiongkok, India, dan Argentina.

‎Proyek ini turut mendapat dukungan penuh dari Artha Industrial Hill melalui program 1ADAPT, yang memberikan kemudahan perizinan, riset pasar, hingga layanan investasi. Dukungan juga datang dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan industri.

0 Komentar