Komisi III DPRD Bekasi Sidak Perusahaan Milik Ratu Sampah, Temukan Perlu Perbaikan Infrastruktur

Sidak Perusahaan Milik Ratu Sampah
Komisi III DPRD Bekasi Sidak Perusahaan Milik Ratu Sampah, Temukan Perlu Perbaikan Infrastruktur. --KBEonline--
0 Komentar

Wilda yang dijuluki ratu sampah itu mengungkapkan bahwa seluruh izin lingkungan dan sistem pengelolaan limbah telah terpenuhi, termasuk pengolahan residu menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) dan briket.

“Kami sudah lengkap perizinannya. Kalau ada sampah yang menumpuk kemarin, itu karena kami hentikan sementara pengiriman dari industri agar tidak overload. Proses 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di sini berjalan dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wilda Yanti juga menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan perbaikan infrastruktur di area pengelolaan sampah.

Baca Juga:Edarkan Obat Keras Tanpa Izin, Warga Segaram Batukaya Diamankan Satresnarkoba Polres KarawangDrachin Yummy Yummy Yummy: Jadwal, Sinopsis dan Tempat Nonton Sub Indo Full Episode

“Karena dukungannya sudah jelas, dari dinas juga menyampaikan sistem 3R di sini berjalan. Jadi sebenarnya yang perlu dibenahi hanya bangunannya saja. Dewan juga mendorong agar ini tetap jalan supaya tenaga kerja bisa kembali bekerja,” ujar Wilda.

Ratu sampah itu menambahkan, rencana perbaikan sebenarnya sudah sempat akan dilakukan. Namun, proses tersebut tertunda akibat adanya aksi unjuk rasa di sekitar area perusahaan.

“Kami sudah siapkan tim dan tukang untuk mulai memperbaiki bangunan, tapi saat itu muncul demo, jadi kami agak khawatir untuk melanjutkan,” jelasnya.

Dari sisi teknis, Kepala Tim Pengelolaan Sampah Bidang Pengendalian DLH Kabupaten Bekasi, Nurul Fitria Z, menyebut bahwa sistem Material Recovery Facility (MRF) di PT Xaviera Global Synergy telah sesuai prosedur.

“Secara konsep tidak ada yang menyalahi. UKL-UPL, izin lingkungan, dan andalalin-nya lengkap. Dari hasil pengecekan visual juga tidak ditemukan indikasi pencemaran,” kata Nurul.

Ia menyatakan bahwa, yang perlu dibenahi hanyalah tata letak dan bangunan agar proses pemilahan lebih rapi serta limbah cair tidak mengalir sembarangan.

“Kalau bangunannya diperbaiki, pemilahan ditata, hasil pengelolaan RDF-nya bisa optimal,” pungkasnya. (Iky)

0 Komentar