Google beralasan bahwa pemisahan ini dilakukan untuk membuat AOSP lebih netral dan tidak sepenuhnya terkait dengan ekosistem Pixel. Namun dari sudut pandang komunitas pengembang independen, langkah ini justru mempersempit akses dan meningkatkan hambatan teknis.
Ekosistem Android Bertransformasi ke Model Kontrol Terpusat
Apabila tren ini terus berlanjut, Android yang selama ini disebut sebagai sistem operasi open-source berpotensi berubah menjadi ekosistem dengan kontrol terpusat seperti iOS. Google secara tidak langsung membangun “gerbang distribusi” yang memaksa pengembang untuk mengikuti sistem sertifikasi agar aplikasi mereka dianggap valid.
Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa Android akan kehilangan identitasnya sebagai sistem yang dapat dimodifikasi secara bebas oleh komunitas. Fitur keamanan yang diperkuat memang memberikan kenyamanan bagi pengguna awam, tetapi di sisi lain mengorbankan ruang eksplorasi teknis yang selama ini menjadi fondasi perkembangan Android.
Baca Juga:Rumor Rilis Apple Oktober Ini, Lini Mac dan iPad Disebut Siap Diperkuat Chip M5Ascent GX10 Resmi Diumumkan ASUS, Superkomputer AI Pribadi dengan Tenaga NVIDIA Blackwell
Harapan Terakhir di Tangan Regulasi dan Komunitas
Gelombang kritik sudah mulai muncul dari komunitas FOSS, pengembang custom ROM, dan pengguna yang peduli terhadap privasi digital. Beberapa di antaranya mendorong petisi agar kebijakan ini ditinjau oleh komisi regulasi seperti Digital Market Acts di Uni Eropa yang dikenal keras terhadap praktik monopoli distribusi aplikasi.
Jika regulasi digital Eropa menilai kebijakan Google sebagai bentuk pembatasan akses dan potensi monopoli, ada peluang bahwa aturan ini akan dibatalkan atau setidaknya dipaksa untuk memberi celah bagi distribusi aplikasi alternatif.
(*)