KARAWANG – Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang saat ini mengalami kelebihan kapasitas atau overload. Pasien diminta pake layanan SPGDT saja. Apa Itu SPGDT? Begini penjelasannya.
Kondisi tersebut diumumkan secara resmi oleh pihak rumah sakit melalui pengumuman yang disebarkan pada Sabtu (12/10/2025).
Humas RSUD Karawang, Abdullah Lutfi, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas situasi tersebut. Ia juga mengimbau agar pasien tidak langsung dikirim atau dirujuk ke IGD tanpa melalui koordinasi dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
Baca Juga:25 Petani Inspiratif se-Indonesia Raih Penghargaan Master Panen 2025Karawang Bersinar di FTBI Jabar: Jenjang SD Tempati Empat Besar, SMP di Urutan Lima
“Kami mohon agar masyarakat maupun fasilitas kesehatan tidak merujuk pasien secara langsung ke IGD tanpa melalui SPGDT. Hal ini penting untuk mengatur alur penanganan dan mencegah penumpukan pasien,” ujar Abdullah Luthfi pada Senin (13/10/2025).
Menurutnya, lonjakan jumlah pasien yang datang secara bersamaan menyebabkan daya tampung IGD melebihi kapasitas normal.
“Saat ini terdapat 67 pasien yang masih tertahan di IGD karena ruang rawat inap sudah penuh. Situasi ini belum dapat dipastikan akan berlangsung sampai kapan,” jelasnya.
Abdullah menambahkan, pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik meski dalam kondisi padat pasien. Ia juga meminta masyarakat untuk terlebih dahulu melakukan koordinasi melalui layanan SPGDT agar penanganan dapat dilakukan secara efektif sesuai ketersediaan ruang.
“Kami berterima kasih atas pengertian dan kerja sama masyarakat. RSUD Karawang akan terus berkomitmen memberikan pelayanan maksimal di tengah keterbatasan kapasitas,” pungkasnya. (aufa/mhs)