Waw… Vesva Jaya Beraksi Anti Mainstream, Hadirkan Pertunjukan Musik yang Membumi Tolak Gaya Industri

Vesva jaya
Vesva Jaya Beraksi Anti Mainstream.
0 Komentar

KBEonline.id- Vesva Jaya beraksi anti mainstream. Selain menyajikan pertunjukan musik intim di setiap kota, tur ini juga membawa misi reflektif terhadap sejarah dan makna keberjalanan seni di luar arus industri musik besar.

Menurutnya, tur ini menjadi bentuk keberanian untuk menghadirkan alternatif pertunjukan musik yang lebih membumi, akrab dengan masyarakat, dan tidak bergantung pada skema industri arus utama.

Dengan semangat troubadour, setiap penampilan akan dilakukan dalam format akustik sederhana namun bermakna, sebagai bentuk silaturahmi antara musisi dan penonton.

Baca Juga:Ini Dia Jasutra AutoBOS di Perumnas Karawang, Bengkel Keren yang Bikin Mobil Jadi Kinclong dan Mesin Ngebut!Rahasia di Balik Tomiko Mart Perumnas Karawang, Minimarket yang Dibangun oleh Buruh untuk Kuasai Pasar!

Nama Raya Daendels dipilih bukan tanpa alasan. Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1808 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, membentang dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur.

Jalan sepanjang ±1.000 km ini awalnya dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan dan memperlancar distribusi logistik kolonial, namun di balik pembangunan megahnya tersimpan kisah kelam tentang kerja paksa (rodi) dan penderitaan rakyat pribumi.

Dalam catatan sejarah, ribuan pekerja tewas akibat eksploitasi dan kekerasan selama proyek tersebut berlangsung. Jalan raya Anyer – Panarukan tidak hanya jalur bersejarah namun sekaligus urat nadi perekonomian pulau Jawa.

Iksan Skuter menegaskan bahwa tur ini juga ingin membuktikan bahwa pertunjukan musik proper bisa dilakukan dengan swadaya dan berjejaring.

Tur ini dibagi menjadi tiga wilayah besar — barat, tengah, dan timur — dengan rute sebagai berikut: Cilegon (18 Okt), Tangerang (19 Okt), Jakarta (21 Okt), Bogor (22 Okt), Cianjur (23 Okt), Bandung (25 Okt), Sumedang (26 Okt), Cirebon (27 Okt), Tegal (2 Nov), Pekalongan (3 Nov), Semarang (4 Nov), Demak (5 Nov), Rembang (6 Nov), Tuban (14 Nov), Gresik (15 Nov), Pasuruan (18 Nov), Probolinggo (19 Nov), dan Panarukan (20 Nov).

Setiap kota akan menghadirkan pertunjukan akustik dalam format sederhana, yang menekankan interaksi dan suasana kebersamaan.

Menariknya, Iksan akan menjalani seluruh perjalanan ini dengan vespa bernama “Sarinah”, yang baru saja direstorasi dan menjadi kendaraan utama selama tur.

Baca Juga:12 Perbedaan dan Persamaan Kota dan Kabupaten Bekasi, Mana yang Paling Maju? Sinopsis Dhot Design: Gea Pulang ke Indonesia, Apakah Ingat Dhot Pacar atau Jerry Mantan Pacar?

Vespa ini akan menempuh seluruh jalur dari Anyer ke Panarukan, berhenti di setiap kota untuk tampil dan bersilaturahmi.

0 Komentar