Disdikpora Karawang Punya Aplikasi SADIKA: Jadi Solusi Atasi Tumpang Tindih Data Kepegawaian Tenaga Pendidikan

Ist
Disdikpora Karawang meluncurkan aplikasi Satu Data Induk Kepegawaian (SADIKA) sebagai langkah penertiban dan integrasi data pegawai di lingkungan dinas. Aplikasi ini diharapkan menjadi solusi atas tumpang tindih data kepegawaian, baik bagi ASN maupun non-ASN.
0 Komentar

KARAWANG – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang meluncurkan aplikasi Satu Data Induk Kepegawaian (SADIKA) sebagai langkah penertiban dan integrasi data pegawai di lingkungan dinas. Aplikasi ini diharapkan menjadi solusi atas tumpang tindih data kepegawaian, baik bagi ASN maupun non-ASN.

Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah, mengatakan SADIKA menjadi bagian dari upaya menciptakan tata kelola kepegawaian yang lebih transparan, efektif, dan akuntabel.

“Dengan SADIKA, seluruh proses administrasi pegawai dapat lebih tertib dan mudah dipantau. Ini bukan hanya soal digitalisasi, tapi juga soal kejelasan dan tanggung jawab dalam pengelolaan data,” ujar Wawan pada peluncuran aplikasi SADIKA di Fave Hotel Karawang, Selasa (14/10).

Baca Juga:Lewat CSR, Perusahaan Ambil Peran Dukung Capaian Visi-Misi Bupati Karawang 2025-2029 Bupati Bekasi Blak-blakan Jagokan Sosok Pejabat Ini Jadi Sekda, tapi Terganjal Aturan!

SADIKA dikembangkan sebagai sistem yang menghubungkan tiga basis data utama, yakni SIM ASN milik Pemerintah Kabupaten Karawang, DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) dari Kementerian Pendidikan, serta data manual yang selama ini dikelola di tingkat sekolah.

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian Disdikpora, Joean Himawan, menjelaskan bahwa sistem baru ini memungkinkan seluruh data kepegawaian dipantau secara terpadu dan real time.

“Selama ini, data kepegawaian berjalan sendiri-sendiri. SADIKA menyatukan semuanya agar tidak ada lagi duplikasi, kekeliruan, atau keterlambatan dalam administrasi,” jelasnya.

Menurut Joean, Disdikpora Karawang saat ini membawahi sekitar 8.000 ASN dan 4.000 non-ASN. Jumlah yang besar itu menuntut sistem pengelolaan data yang rapi dan terintegrasi. SADIKA diharapkan mampu mempercepat proses validasi data, termasuk kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai di bidang pendidikan.

“Kami ingin SADIKA bukan hanya alat administratif, tapi juga dasar perencanaan SDM ke depan. Dengan data yang valid, kebijakan pengembangan pegawai bisa lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Peluncuran SADIKA menjadi tonggak awal transformasi digital di tubuh Disdikpora Karawang. Melalui sistem ini, dinas berharap pelayanan kepegawaian dapat berjalan lebih efisien, terbuka, dan responsif terhadap kebutuhan sekolah dan tenaga pendidik.

Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Karawang dalam membangun birokrasi pendidikan yang modern di mana data bukan lagi sekadar arsip, tetapi menjadi fondasi pengambilan keputusan. (wyd/mhs)

0 Komentar