NMAX Turbo vs Neo: Sensasi Turbo yang Bikin Nagih, atau Neo yang Lebih Irit Dompet? Temukan Perbedaannya!

perbedaan nmax turbo dan nmax neo
Generasi terbaru 2025 ini hadir dengan dua wajah menarik: NMAX Turbo yang penuh adrenalin dan NMAX Neo yang praktis sehari-hari. Foto: GridOto.com - kbeonline.id
0 Komentar

KBEONLINE.ID – Di tengah hiruk-pikuk jalanan kota yang semakin padat, Yamaha NMAX tetap jadi pilihan utama para urban rider. Generasi terbaru 2025 ini hadir dengan dua wajah menarik: NMAX Turbo yang penuh adrenalin dan NMAX Neo yang praktis sehari-hari.

Mana yang cocok buat Anda? Mari kita bedah perbedaannya, dari performa hingga harga, agar Anda tak salah pilih saat promo akhir tahun ini melanda.

Kedua skutik maxi ini berbagi fondasi kuat: mesin Blue Core 155 cc VVA 4-valve SOHC yang bertenaga 15,1 hp (11,3 kW) di 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm di 6.500 rpm—naik 0,3 Nm dari generasi sebelumnya untuk akselerasi lebih responsif.

Baca Juga:Rahasia Tersembunyi Purwakarta: 10 Wisata Viral 2025 yang Bikin Kamu Langsung Packing!Mengapa Borobudur Plaza Bekasi Kini Terbengkalai? Rahasia di Balik Mal Legendaris yang Hilang Pesona!

Dimensi serupa (panjang 1.935 mm, lebar 740 mm, tinggi 1.200 mm) dengan jok rendah 765 mm membuatnya nyaman untuk rider setinggi rata-rata Indonesia. Bagasi luas 23 liter dan tangki 7,1 liter siap nemani perjalanan panjang, plus panel digital Y-Connect yang terkoneksi Bluetooth untuk navigasi dan notifikasi.

Tapi, inilah yang bikin beda: transmisi. NMAX Neo setia pada CVT konvensional dengan roller sentrifugal—sederhana, irit BBM (sekitar 40-45 km/liter), dan mudah dimodif untuk tuning harian.

Cocok buat Anda yang prioritas efisiensi, tanpa embel-embel rumit. Kapasitas oli 0,9 liter menjaga perawatan tetap ringan, dan bobot 130 kg bikin lincah di kemacetan.

Sementara itu, NMAX Turbo? Wah, ini level baru! Dibekali Yamaha Electric CVT (YECVT) yang pakai motor listrik menggantikan roller, plus crankshaft lebih ringkas (lebar 277,8 mm vs 283,8 mm di Neo). Hasilnya? Akselerasi 0-60 km/jam lebih cepat 0,5 detik, sensasi “turbo” seperti mobil modern tanpa turbocharger sungguhan.

Ada Riding Mode (T-Mode untuk kota, S-Mode untuk touring sporty) dan Y-Shift untuk dorongan instan—ideal buat overtake di tol. Kapasitas oli 1 liter dan bobot 135 kg, tapi fitur premium seperti ABS dual-channel dan USB-C bikin worth it. Konsumsi BBM sedikit lebih haus (35-40 km/liter) saat mode S aktif, tapi efisien berkat optimasi elektronik.

Desain? Futuristik ala robotik di keduanya, tapi Turbo punya emblem eksklusif dan warna premium seperti Elixir Dark Silver atau Magma Black. Neo lebih variatif: Black, Red, Dull Blue, White. Varian Neo mulai Rp 33,44 juta (Neo Version) hingga Rp 34,44 juta (Neo S dengan smart key), sementara Turbo Rp 38,61 juta (standard) naik ke Rp 46,1 juta (Tech Max Ultimate). Selisih Rp 5 jutaan ini bayar inovasi yang bikin berkendara lebih fun.

0 Komentar