Bullying verbal secara terus-menerus dapat merusak mental korban. Mereka bisa kehilangan rasa percaya diri, merasa tidak pantas bergaul, dan bahkan mengasingkan diri dari lingkungan sosialnya.
3. Bullying Sosial (Relasional)
Jenis bullying ini paling berbahaya karena sering tidak terlihat. Pelaku tidak memukul atau menghina secara langsung, tetapi berusaha menghancurkan reputasi dan hubungan sosial korban.
Biasanya, pelaku akan menyebarkan gosip, mengucilkan korban dari kelompok, atau mempengaruhi teman-teman lain agar menjauh.
Baca Juga:Polisi Periksa Pelaku dan Korban Perundungan SMPN 1 Tambun Selatan, Didampingi Ortu Masing-masingDinkop UKM Karawang Siapkan Pasukan untuk Perkuat Program Koperasi Desa Merah Putih
Efeknya sangat besar karena membuat korban merasa sendirian dan tidak memiliki teman. Banyak pelajar yang menjadi korban bullying sosial akhirnya memilih pindah sekolah, menutup diri, atau bahkan mengalami depresi berat.
Ahli psikologi menyebutkan, bullying sosial bisa lebih menyakitkan dari kekerasan fisik karena menyerang harga diri dan perasaan diterima seseorang.
4. Bullying Psikologis
Perundungan ini menyerang pikiran dan emosi korban. Pelaku biasanya membuat korban merasa takut, tidak aman, atau tidak berharga. Bentuknya bisa berupa mempermalukan di depan umum, menakut-nakuti dengan ancaman, atau menanamkan rasa bersalah terus-menerus.
Bullying psikologis sulit dideteksi karena tidak meninggalkan luka fisik, tapi efek mentalnya sangat dalam. Korban bisa mengalami kecemasan, gangguan tidur, sulit konsentrasi, hingga kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu disukai.
Beberapa korban bahkan menunjukkan tanda-tanda depresi dan trauma jangka panjang yang memerlukan pendampingan profesional.
5. Cyberbullying (Perundungan Daring)
Era digital melahirkan bentuk perundungan baru: cyberbullying. Kasus ini meningkat tajam seiring dengan penggunaan media sosial di kalangan pelajar. Pelaku bisa menyebarkan foto pribadi tanpa izin, membuat akun palsu untuk menghina, atau menulis komentar jahat secara massal.
Berbeda dari bullying konvensional, cyberbullying menyebar sangat cepat dan sulit dihapus. Sekali konten viral, korban bisa menjadi bahan ejekan ribuan orang yang bahkan tidak dikenal.
Baca Juga:Viral! Video Siswa SMPN 1 Tambun Selatan Dibully Kakak Kelas, Begini Kondisinya SekarangBupati Ade Kunang Evaluasi Direksi BUMD yang Terjerat Kasus Hukum
Akibatnya, korban sering kali mengalami tekanan mental berat, malu untuk keluar rumah, dan kehilangan rasa percaya diri. Banyak di antaranya yang membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kondisi psikologisnya.