Warga Wangkal Cikarang Barat Desak Developer Perumahan Griya Hasanah Tuntaskan Jalan Rusak dan Drainase 

Demo jalan rusak
Warga Wangkal Cikarang Barat turun ke jalan desak Developer Perumahan Griya Hasanah tuntaskan Jalan Rusak dan Drainase.
0 Komentar

KBEonline.id – Warga Kampung Wangkal, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, terus mendesak pihak pengembang Perumahan Griya Hasanah agar segera menuntaskan perbaikan jalan dan drainase yang rusak sejak tahun 2021.

Kerusakan jalan sepanjang tiga kilometer itu kini menjadi keluhan utama masyarakat, lantaran berdampak pada akses warga antar-kecamatan dan menyebabkan banjir di musim hujan.

Ketua Forum Musyawarah Masyarakat Kampung Wangkal (Forkal), Suryadi, mengatakan jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan dua kecamatan, yakni Cikarang Barat dan Cibitung Wanajaya, hingga tembus ke wilayah Cibitung.

Baca Juga:KAI Gelar Rail Clinic di Stasiun Klari, Ada Layanan Kesehatan dan Edukasi Gratis untuk Warga SekitarPilkades Digital Perdana Kabupaten Karawang Digelar Akhir Desember 2025 di 9 Desa dengan Sistem Hybrid

“Awalnya jalan ini coran beton. Tapi sejak proyek Griya Hasanah dimulai sekitar tahun 2021, kondisi jalan semakin parah. Mobil proyek setiap hari lewat, drainase juga jadi sempit, akhirnya tidak berfungsi,” ujar Suryadi kepada Cikarang Ekspres, Rabu (15/10).

Menurutnya, proyek perumahan Griya Hasanah terdiri dari enam tahap pembangunan. Selama proyek berjalan, warga merasakan dampak langsung karena jalan rusak dan saluran air tersumbat.

Kondisi tersebut memicu banjir saat hujan, bahkan menimbulkan pertengkaran antarwarga akibat saling meninggikan pekarangan.

“Padahal sumber masalahnya jelas, dari drainase yang tak kunjung diselesaikan,” tegasnya.

Melihat kondisi yang semakin parah, para pemuda Kampung Wangkal kemudian membentuk Forum Musyawarah Masyarakat Kampung Wangkal (Forkal).

Mereka menggelar tiga kali musyawarah, mulai dari Agustus hingga September 2024, dengan menghadirkan perangkat desa, tokoh agama, Babinsa, dan perwakilan pengembang.

“Kita undang lurah beberapa kali, tapi gak pernah datang. Cuma sekdes yang hadir. Dari pihak developer juga cuma datang sekali. Puncaknya waktu musyawarah terakhir, baru pengembang hadir, yaitu Pak Firman Santoso beserta pengacaranya,” jelas Suryadi.

Baca Juga:Bupati Ade Kunang Bocorkan Nama-nama Calon Sekda, Ada Hendri Lincoln dan Iwan Ridwan, Endin Belum JelasOrang Cikampek dan Sekitarnya yang Mau Perpanjang SIM Datang Saja ke Gerai Pelayanan SIM Keliling Poslantas

Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan tuntutan berdasarkan MoU yang ditandatangani pada tahun 2024 oleh pihak pengembang, pemerintah desa, serta para RT dan RW.

Terdapat sembilan poin kesepakatan, namun warga menyoroti dua poin utama, yakni poin 3 dan poin 8.

“Poin tiga itu soal drainase, bahwa Griya Hasanah akan memperbaiki saluran dari perumahan sampai Kampung Wangkal dan tembus ke LCBL. Poin delapan soal perbaikan jalan rusak,” paparnya.

0 Komentar