Dead Internet Theory: Teori Konspirasi atau Fakta yang Sedang Terjadi?

Dead Internet Theory: Teori Konspirasi atau Fakta yang Sedang Terjadi?
Dead Internet Theory: Teori Konspirasi atau Fakta yang Sedang Terjadi?
0 Komentar

AI dan Percepatan “Kematian” Internet

Sejak teknologi AI generatif berkembang pesat, produksi konten otomatis menjadi jauh lebih mudah. Cukup dengan satu prompt, AI bisa menghasilkan skrip video, gambar, bahkan komentar otomatis. Hal ini memperkuat asumsi bahwa internet semakin penuh dengan suara mesin.

Minimnya batasan terhadap penggunaan AI menciptakan lingkungan yang rawan misinformasi, hoaks, dan manipulasi opini publik. Akibatnya, kepercayaan pengguna terhadap konten digital semakin menurun.

Hilangnya Ruang Kreatif dan Komunitas

Era awal internet di kenang dengan forum, blog pribadi, dan komunitas berbincang dalam. Sekarang, platform berbasis video pendek dan algoritma cepat saji makanan membuat interaksi dalam makin langka.

Baca Juga:Menguras Emosi, Pemeran Hinako Silent Hill f Ceritakan Dampak Psikologis Saat Jalani PeranGTA 6 Sebaiknya Dijual 100 USD? Ini Pendapat Director Saints Row

Kreator mandiri merasa karya mereka tidak lagi dinilai jika tidak menemani pola algoritma. Banyak yang memilih untuk berhenti berkarya karena merasa internet hanya menempatkan panggung bagi konten yang diproduksi massal untuk kepentingan trafik dan monetisasi.

Apakah Internet Benar-Benar “Mati”?

Terlepas dari benar atau tidaknya Dead Internet Theory, banyak pengguna merasakan perubahan nyata pada lanskap digital. Internet kini lebih dikendalikan algoritma daripada interaksi organik. Namun masih ada peluang bagi konten manusia untuk bertahan jika pengguna dan kreator memilih untuk tetap menulis, mencipta, dan berbagi secara autentik tanpa sepenuhnya tunduk pada algoritma.

Pertanyaannya, apakah kamu masih percaya internet bisa dihidupkan kembali oleh kreativitas manusia, atau semuanya sudah terlambat?

(*)

0 Komentar