Keajaiban Masjid Nurul Jannah: Berdiri Kokoh di Tengah Ganasnya Abrasi Pantai Utara Karawang

Ist
Hari itu, matahari bersinar terik di langit pesisir utara Karawang. Di ujung jalan berbatu Kampung Pisangan, Desa Cemarajaya 3, Kecamatan Cibuaya, berdiri sebuah bangunan yang tampak mencolok di antara hamparan air laut yang kian mendekat ke daratan.
0 Komentar

“Mereka kami ajak ke tengah laut untuk berendam sambil berdzikir. Banyak yang menangis di sana. Itu simbol penyerahan diri, melepaskan beban masa lalu,” ungkap Choliq.

Kini, meski tak lagi menjadi pusat rehabilitasi, tradisi Talasoh masih dikenang. Kadang ada peziarah datang hanya untuk berdoa, berdzikir, atau sekadar mencari pengalaman spiritual di masjid yang dianggap penuh berkah ini.

Tak jauh dari masjid, terdapat dua sumur tua yang diyakini sebagai peninggalan Mbah Kuwu Sangkan atau Pangeran Cakrabuana, pendiri Kesultanan Cirebon dan putra dari Prabu Siliwangi dengan Nyai Subang Larang.

Baca Juga:KDM Minta Bupati Bekasi Anggarkan Honor Tenaga Kebersihan Lulusan SD-SMP Setara Karyawan PabrikTega! Pengemudi Ojol di Karawang Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus, Korban Dibawa ke Kamar Pelaku

“Satu sumur sekarang sudah di tengah laut karena abrasi, satu lagi masih di samping masjid. Banyak orang datang untuk mandi atau mengambil airnya,” kata Choliq.

Warga setempat, Kartono, menambahkan bahwa sumur itu telah ada sejak ia masih kecil. “Dulu waktu musim kemarau panjang, orang-orang antre ambil air dari sumur itu. Katanya airnya nggak pernah kering,” ujarnya.

Masjid Nurul Jannah juga unik dari segi arsitektur. Bangunannya berbentuk persegi enam, berbeda dari masjid pada umumnya yang berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat 16 kamar, bekas asrama para santri rehabilitasi, dan di atasnya berdiri tujuh kubah megah.

“Filosofinya ada. Tujuh kubah itu melambangkan tujuh bintang simbol penyucian diri dan keseimbangan spiritual,” jelas Choliq.

Warga percaya, Nurul Jannah adalah masjid yang ‘dijaga’. Saat abrasi semakin parah pada tahun 2020, air laut bahkan sempat masuk hingga ke dalam bangunan. Teras depan yang dulu indah kini hilang, tersisa susunan batu besar untuk menahan gelombang.

Namun, masjid itu tetap berdiri. Di antara puing-puing dan garis pantai yang semakin tergerus, Nurul Jannah menjadi simbol keteguhan iman dan keajaiban yang sulit dijelaskan secara logika.

“Kalau dibilang keajaiban, saya juga nggak tahu. Tapi jelas, ini rumah Allah. Selama digunakan untuk beribadah, Allah pasti menjaga,” tutup Choliq

Baca Juga:Proyek Terminal Kalijaya Senilai Rp 56 M Milik Pemprov Jabar Mangkrak, KDM: Nanti Saya Cek!Tahun 2026 Kuda Api, 5 Shio Ini Paling Kaya Kebanjiran Rezeki!

Masjid Nurul Jannah bukan sekadar tempat salat, tetapi saksi perjalanan manusia mencari cahaya di tengah gelapnya gelombang baik gelombang laut maupun gelombang hidup. (aufa/mhs)

0 Komentar