Sidak ke Lokasi, Rombongan Komisi IV DPRD Minta RS Hastien Tunjukkan Bukti Video

Ist
Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Hastien, Rengasdengklok, menyusul mencuatnya dugaan kasus malpraktik yang menimpa seorang pasien asal Kabupaten Bekasi, Mursiti (62), yang meninggal dunia usai menjalani operasi di rumah sakit tersebut, Kamis (16/10). 
0 Komentar

Acih Sukarsih (41) selaku keluarga korban mengaku tidak mengetahui adanya tindakan operasi tersebut, dan kini berencana menempuh langkah hukum jika ditemukan bukti kelalaian medis.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih Sukarsih, Minggu (12/10/2025).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai, yang turut mendampingi keluarga saat mendatangi pihak rumah sakit, menyebut pihak RS Hastin telah mengakui adanya kasa di dalam luka operasi.

Baca Juga:Keajaiban Masjid Nurul Jannah: Berdiri Kokoh di Tengah Ganasnya Abrasi Pantai Utara KarawangKDM Minta Bupati Bekasi Anggarkan Honor Tenaga Kebersihan Lulusan SD-SMP Setara Karyawan Pabrik

Namun demikian, pihak medis menyatakan tindakan tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Saat itu, luka rencananya akan dijahit pada Senin (13/10) mendatang, namun Mursiti lebih dulu wafat.

“Pihak rumah sakit menjawab bahwa keberadaan kasa itu bagian dari SOP tindakan medis. Namun kami tetap berharap ada penelusuran lebih lanjut apakah tindakan itu sesuai prosedur atau tidak,” kata Jajang, Minggu (12/10/2025).

Hingga kini, keluarga Mursiti masih menunggu langkah lanjutan dan berencana melaporkan dugaan kelalaian medis atau malpraktik ke pihak kepolisian jika ditemukan cukup bukti.

Jasad almarhumah Mursiti telah dimakamkan pada Sabtu siang (11/10) di tempat pemakaman keluarga yang berjarak tak jauh dari rumah duka di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.

Sebelumnya,Kepala Dinkes Karawang, Endang Suryadi, menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah kejadian ini merupakan malpraktik atau tidak. Saat ini, Dinkes masih menunggu hasil audit dan akan melaporkannya ke Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).

“Apakah yang dituduhkan itu benar atau tidak, itu yang sedang kami cari tahu. Kami juga akan berkoordinasi dengan tim audit medis rumah sakit,” jelasnya, Senin (13/10/2025) lalu.

Sementara itu, penyebab pasti kematian pasien masih dalam proses pendalaman. “Kita tidak bisa langsung simpulkan tanpa kajian lengkap,” tutup Endang. (sska/mhs)

0 Komentar