Musim ke-16 menjadi saksi perubahan besar dalam tubuh tim. Beberapa pemain senior memutuskan rehat, sementara wajah-wajah baru masih beradaptasi menghadapi tekanan berat kompetisi. Performa yang tidak konsisten sejak pekan-pekan awal membuat RRQ kesulitan menjaga posisi di papan atas. Meski sempat menunjukkan perlawanan, hasil akhir berbicara lain.
Gagalnya RRQ Hoshi lolos playoff bukan hanya sekadar catatan statistik, tetapi juga titik refleksi bagi tim yang telah mewarnai perjalanan esports Indonesia selama bertahun-tahun. Dari tim yang selalu berada di puncak, kini mereka harus menghadapi kenyataan pahit sebagai penonton di fase krusial musim ini.
Namun, sejarah panjang RRQ Hoshi tidak terhenti di sini. Tim ini dibangun dengan fondasi kuat, kultur juara, dan dukungan fanbase terbesar di Indonesia. Kegagalan kali ini bisa menjadi bahan bakar untuk bangkit lebih kuat di musim mendatang.
Baca Juga:Thom Haye dan Marc Klok Bungkam Soal Pemecatan Patrick Kluivert, Tapi Kapten Persija Rizky Ridho Buka Suara!Cuma 45 Menit ke Puncak, Gunung di Bogor Ini Wajib Dicoba untuk Pendaki Pemula!
MPL Indonesia Season 16 mungkin menjadi titik terendah dalam perjalanan RRQ, namun bagi para penggemar setianya, nama RRQ Hoshi tetap identik dengan semangat juang dan kejayaan yang pernah ditorehkan.
Kini semua mata tertuju ke Season 17. Pertanyaannya bukan lagi apakah RRQ akan kembali, tetapi seberapa cepat mereka mampu bangkit dan merebut kembali tahta yang selama ini mereka duduki.