Bupati Ade Kunang Emang Raja Bongkar, Ratusan Bangli di Bantaran Sungai Sukatani Kembali Diratakan

Penertiban Bangunan Liar di Bekasi kembali dilakukan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali akan menertibkan ratusan bangunan liar yang berdiri di bantaran Sungai Sekunder Sukatani, pada Senin, 20 Oktober 2025. --KBEonline--
0 Komentar

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga ketertiban umum dan kelancaran fungsi aliran sungai agar tidak terjadi penyempitan atau banjir di wilayah Cikarang Utara,” demikian tertulis dalam surat perintah tersebut.

Warga Bingung Soal Nasib Tempat Tinggal

Namun di sisi lain, rencana penertiban bangunan liar di bantaran Sungai Sukatani memunculkan kegelisahan di kalangan warga Desa Karangasih yang sudah lama menempati kawasan tersebut.

Sebagian warga mengaku belum mendapatkan kejelasan mengenai nasib tempat tinggal mereka setelah pemerintah memutuskan melakukan pembongkaran. Mereka khawatir kehilangan satu-satunya tempat bernaung tanpa tahu ke mana harus pindah.

Baca Juga:Polsek Serang Baru Amankan Lima Pelajar Bersenjata Celurit yang Pengen TawuranLiga Inggris 2025/26: Di Mana Tempat Live Streaming Liverpool vs Manchester United?

Salah satunya dialami Wanit (62), warga yang sudah tinggal di lokasi itu selama 20 tahun bersama keluarga besarnya. Ia mengaku bingung dan belum mengetahui langkah apa yang harus diambil jika rumahnya dibongkar.

“Gak tau ya, saya bingung. Kalau dibongkar, saya mau tinggal di mana? Kalau ada kompensasi buat ngontrak mah enak, tapi ini gak ada,” ujar Wanit saat di temui Cikarang Ekspres.

Perempuan paruh baya itu menuturkan, selama dua dekade tinggal di bantaran sungai, wilayahnya tidak pernah mengalami banjir. Ia mengaku tak pernah mendapat sosialisasi terkait penertiban.

“Selama 20 tahun di sini gak pernah banjir, mungkin yang banjir itu di perumahan sana. Tapi kami juga gak pernah dikasih tau ini mau dibongkar buat apa,” katanya.

Wanit yang tinggal bersama keluarga besar nya berharap pemerintah memberikan solusi dan kejelasan bagi warga terdampak.

“Pengen dibantu, pengen tau kejelasannya gimana. Sekarang digusur, gak punya uang buat pindah, makin susah aja,” ucapnya.

Bagi warga seperti Wanit, penertiban bukan sekadar soal penataan lingkungan, melainkan pertaruhan tempat tinggal dan penghidupan.

Baca Juga:Cara Klaim Saldo DANA Gratis dari DANA Kaget Rp171.000, Langsung ke Dompet Digital, Ini Langkah-Langkahnya!Jadwal Bioskop Trans TV 19 Oktober 2025, Ada Chips dan Out of Death Lengkap Sinopsisnya

“Saya cuma pengen pemerintah ngomong jelas aja. Jangan tiba-tiba datang bongkar, sementara kami gak punya tempat lain,” pungkasnya. (Iky)

0 Komentar