Pecahkan Rekor MURI, Tapi Parade Drumband Diwarnai Kasus Keracunan Massal Pelajar Purwakarta

Keracunan
Pelajar yang keracunan usi mengikuti Parade Drumband Purwakarta
0 Komentar

KBEonline.id– Euforia keberhasilan Kabupaten Purwakarta memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) lewat Parade Drumband Gebyar Merah Putih, Minggu (19/10/2025), mendadak berubah jadi keprihatinan. Sehari setelah acara megah itu, puluhan pelajar yang ikut tampil dilaporkan mengalami keracunan massal usai menyantap nasi kotak dari katering kegiatan.

Parade drumband yang digelar di sepanjang Jalan RE Martadinata hingga kawasan Taman Sri Baduga, Situ Buleud, awalnya berlangsung meriah. Sebanyak 109 grup drumband dengan lebih dari 6.000 penabuh tampil memukau membawakan lagu-lagu nasional dan aransemen modern.

Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan pertunjukan yang kemudian berhasil mencatatkan Purwakarta di buku rekor MURI sebagai parade drumband dengan peserta terbanyak.

Baca Juga:Marak Penipuan Tenaga Kerja, Disnakertrans Buka Layanan Pengaduan Baru di 08-111-0151-081 bagi Warga KarawangBukan Sekadar Silaturahmi, 500 Musisi Karawang Buktikan Daya Ledak Karya Lokal di Kota Mereka SendiriĀ 

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, saat itu menyebut pencapaian tersebut sebagai kebanggaan daerah yang membangkitkan semangat nasionalisme.

“Ini bukan hanya soal rekor MURI, tapi juga soal semangat kebersamaan dan cinta tanah air,” ujar Bupati usai menerima piagam penghargaan dari pihak MURI.

Namun, kemeriahan itu tak berlangsung lama. Keesokan harinya, Senin (20/10/2025), suasana di Puskesmas Maniis berubah mencekam. Sedikitnya 36 pelajar dari Kecamatan Maniis yang menjadi peserta parade dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing. Tiga di antaranya bahkan harus dirujuk ke RSUD Bayu Asih Purwakarta karena kondisi memburuk.

Salah satu korban, Dika (16), siswa SMKN 1 Maniis, mengaku mulai merasa tak enak badan beberapa jam setelah menyantap nasi kotak dari katering kegiatan.

“Kemarin siang makan nasi kotak, isinya ayam suwir sama sayur kol. Rasanya normal, tapi pagi tadi mulai mual dan langsung ke Puskesmas. Banyak teman yang juga muntah,” katanya.

Korban lain, Rizki Ramdani (15) dari SMPN 1 Maniis, menceritakan hal serupa.

“Awalnya enggak apa-apa, tapi malamnya mulai pusing dan mual. Paginya makin parah,” ujarnya.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta segera turun tangan. Petugas sudah mengambil sampel makanan dan muntahan korban untuk diuji laboratorium. Kepala Dinkes menyebut langkah itu penting untuk memastikan apakah penyebab keracunan benar berasal dari nasi kotak atau faktor lain.

0 Komentar