Tolak Pembongkaran, Ratusan Warga Penghuni Bangunan Liar di Cikarang Utara Bentrok dengan Aparat

Ricuh
Ratusan Warga Penghuni Bangunan Liar di Cikarang Utara Bentrok dengan Aparat
0 Komentar

KBEonline.id – Suasana penertiban ratusan bangunan liar di tiga desa di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, sempat diwarnai kericuhan antara petugas dan warga yang menolak pembongkaran, Senin 20 Oktober 2025.

Aksi saling dorong terjadi di Desa Karangraharja saat alat berat mulai merobohkan kios dan rumah semi permanen yang berdiri di atas tanah negara.

Sejumlah warga berusaha menghadang alat berat, sementara sebagian lainnya menangis melihat tempat tinggal mereka diratakan.

Baca Juga:Instruksi Bupati Raja Bongkar, 500 Bangunan Liar di Cikarang Utara DibongkarPecinta Buah Segera Merapat ke Kebun Buah Perumnas Karawang, Begini Penjelasan Lengkapnya!  ‎

“Tolong, Pak, jangan dibongkar dulu. Kami belum tahu mau pindah ke mana,” teriak seorang ibu sebelum akhirnya diamankan petugas agar situasi tak semakin memanas.

Meski sempat tegang, kondisi berangsur kondusif setelah petugas gabungan dari Satpol PP, Polri, dan TNI melakukan pendekatan persuasif. Warga kemudian mengevakuasi barang-barangnya dan pasrah menyaksikan bangunan mereka dibongkar.

“Sedih banget, Pak. Ini satu-satunya tempat kami tinggal. Tapi mau bagaimana lagi, katanya tanah negara,” ujar Siti Marhamah (42), warga Desa Karangraharja, kepada Cikarang Ekspres.

Siti mengaku sudah menerima pemberitahuan soal pembongkaran sejak lama, namun tetap berat meninggalkan tempat yang selama ini menjadi tempat tinggal dan usaha keluarganya.

“Barang-barang sudah kami keluarkan semua, tapi belum tahu mau ke mana,” katanya.

Tangis anak-anak pecah di antara deru alat berat yang bekerja tanpa henti di sepanjang jalur antara Desa Karangraharja dan Karangasih. Warga berharap pemerintah memberi solusi pasca-penertiban, terutama tempat usaha pengganti.

Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya mengatakan, penertiban dilakukan terhadap sekitar 500 bangunan liar yang berdiri di tiga desa, yakni Karangasih, Karangraharja, dan Waluya. Sebanyak 400 personel gabungan diterjunkan untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan tertib.

Baca Juga:Daftar Lengkap Kawasan Industri di Karawang, Lengkap Dengan Data Gaji Perbulan! Ngopi Siang dengan Donat Madu Cihanjuang, Cemilan Enak dan Sehat di Perumnas Karawang

“Kegiatan ini sempat terjadi sedikit ketegangan, tapi bisa segera kami kendalikan. Petugas tetap mengedepankan pendekatan humanis agar warga tenang,” ujar Surya.

Ia menegaskan, warga yang terdampak tidak akan mendapatkan kompensasi, karena seluruh bangunan berdiri di atas tanah negara. Penertiban ini, katanya, sudah melalui tahapan panjang mulai dari sosialisasi, pendataan, hingga surat peringatan tiga kali.

0 Komentar