PENTING: Yang Punya Cedera Tak Kunjung Sembuh Bahkan Menahun, Camkan 5 Langkah Penyembuhan Menurut Para Ahli

DRI Community Day
DRI  Community Day
0 Komentar

Ia menambahkan bahwa sinyal tubuh sering kali diabaikan, padahal tubuh sebenarnya selalu memberi peringatan dini.

“Tubuh itu pintar. Kalau ada nyeri yang muncul berulang di tempat yang sama, atau sensasi kebas yang makin sering, itu alarm dari sistem saraf. Jangan tunggu sampai cedera parah baru diperiksa,” kata Irca.

DRI Clinic membantu pasien menata ulang keseimbangan tubuh dari pusat kendalinya, yaitu saraf. Pendekatan ini tidak hanya untuk atlet, tapi juga bagi siapa pun yang aktif bekerja, berolahraga, atau mengalami nyeri berulang akibat postur tubuh yang salah.

Baca Juga:Jadwal Pertandingan Persika 1951 di Liga 4 Seri 1 Piala Gubernur Jawa Barat 2025Rekomendasi Headset Bluetooth Paling Worth It: Nih Galaxy Buds3 FE Jadi TWS dengan Gemini AI

2. Pemulihan Harus Dimulai dari Akar Masalah

Pendekatan neurologi menempatkan sistem saraf sebagai pusat kontrol seluruh fungsi tubuh. Namun, menurut Irca, sebagian besar terapi konvensional masih berfokus pada perbaikan gejala di permukaan. Kalau penanganan hanya fokus pada otot tanpa menelusuri jalur sarafnya, hasilnya seperti menambal ban tanpa mencari paku penyebabnya, alias cepat bocor lagi.

“Setiap tubuh itu unik. Karena itu, kami tidak memberikan terapi yang seragam. Kami menilai bagaimana otak, saraf, dan otot berkomunikasi. Kalau salah satu tidak seimbang, hasil pemulihan tidak akan optimal,” terang Irca.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi pasien dalam proses pemulihan. “Kami ingin pasien tahu apa yang terjadi pada tubuhnya. Kalau pasien mengerti asal nyerinya, mereka bisa lebih cepat pulih dan lebih sadar untuk mencegah cedera berulang,” katanya.

3. Saraf Sehat, Pemulihan Lebih Cepat

Sistem saraf yang berfungsi optimal memungkinkan tubuh merespons gerakan dengan akurat. Menurut dr. Irca, inilah kunci pemulihan yang sering luput diperhatikan. “Begitu jalur saraf dibenahi, komunikasi otak dan otot jadi lebih efisien. Gerak tubuh kembali seimbang, dan proses penyembuhan berlangsung alami,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pasien perlu memahami perbedaan antara nyeri otot dan nyeri saraf. “Nyeri otot biasanya terasa pegal atau tegang setelah aktivitas fisik. Tapi kalau nyerinya menusuk, menjalar, atau muncul tanpa sebab jelas, besar kemungkinan sumbernya ada di saraf,” tambahnya.

0 Komentar