KBEOnline.id – The Apothecary Diaries benar-benar jadi salah satu anime yang mencuri perhatian beberapa tahun belakangan. Gabungan misteri, nuansa sejarah, dan karakter-karakter kuat bikin banyak orang jatuh hati sama serial ini. Maomao, si apoteker jenius yang selalu saja terseret dalam drama istana, langsung jadi favorit. Tapi di musim keduanya, ada juga karakter baru yang nggak kalah menarik—Shisui.
Di Anime Expo kemarin, dua pengisi suara utamanya, Aoi Yuki (Maomao) dan Asami Seto (Shisui), cerita banyak soal proses syuting musim kedua. Mereka ngobrol soal tantangan mendalami karakter, kebiasaan pribadi yang ternyata mirip sama tokoh yang mereka mainkan, sampai filosofi yang mereka petik dari The Apothecary Diaries.
Aoi Yuki: Dari Drama CD ke Anime
Buat Aoi Yuki, perjalanan jadi Maomao udah dimulai bahkan sebelum animenya dibuat. Dia pertama kali ngisi suara Maomao di drama CD yang rilis barengan sama novel ringan aslinya.
Baca Juga:Sekuel The Seven Deadly Sins, Mokushiroku no Yonkishi Hadir dengan Identitasnya Sendiri!Rekomendasi 7 Game Horor Terbaik untuk Rayakan Halloween dengan Ketegangan Maksimal!
“Waktu itu rasanya aneh banget,” katanya sambil ketawa. “Maomao suka monolog panjang dan cara mikirnya ribet. Tapi lama-lama aku ngerti logika dan sudut pandangnya.”
Begitu animenya tayang, semuanya terasa jauh lebih nyata. “Melihat ekspresi Maomao dan dunianya divisualisasikan itu kayak ngelihat sisi lain diriku sendiri,” ujar Aoi.
Menurut dia, Maomao itu penuh empati—dia nggak menilai orang dari status, tapi dari tindakan dan hatinya. “Mungkin itu juga kenapa banyak penonton merasa dekat sama Maomao,” tambahnya.
Asami Seto: Membangun Shisui dari Awal
Beda sama Aoi, Asami Seto gabung ke proyek The Apothecary Diaries tanpa audisi. Sutradara yang udah terkesan sama dia di proyek sebelumnya langsung nawarin peran Shisui.
“Shisui itu kelihatan ceria dan enerjik, tapi sebenarnya emosinya nggak sederhana,” jelas Asami. “Pas rekaman, aku diminta ngangkat energiku lebih tinggi dari biasanya. Tantangan terbesarnya ya, menjaga supaya semangat Shisui nggak nutupin sisi emosionalnya.”
Dia bilang, Shisui nggak cuma cerah, tapi juga punya luka dan perjuangan di dalam. “Aku pengen penonton bisa lihat bagian itu, tanpa kehilangan sisi cerianya.”