Sekuel The Seven Deadly Sins, Mokushiroku no Yonkishi Hadir dengan Identitasnya Sendiri!

Sekuel The Seven Deadly Sins, Mokushiroku no Yonkishi Hadir dengan Identitasnya Sendiri!
Sekuel The Seven Deadly Sins, Mokushiroku no Yonkishi Hadir dengan Identitasnya Sendiri!
0 Komentar

KBEOnline.id – Bikin sekuel dari seri legendaris itu bukan pekerjaan gampang. Ekspektasi penggemar sudah melambung, nama besar pendahulunya terus menghantui, dan perbandingan nggak pernah berhenti. Tapi Mokushiroku no Yonkishi, atau The Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse, berhasil mendobrak semua stigma itu.

Baik versi manga maupun anime yang digarap Nakaba Suzuki, dua-duanya jadi bukti nyata kalau sekuel bisa berdiri sendiri. Masih menghormati dunia Nanatsu no Taizai, tapi berani tampil dengan napas dan karakter yang benar-benar baru.

Cerita Baru di Britannia yang Tenang

Kisah Mokushiroku no Yonkishi dimulai beberapa tahun setelah cerita utama The Seven Deadly Sins selesai. Britannia sekarang hidup damai di bawah Raja Arthur. Tapi, di balik kedamaian itu, rahasia gelap mulai muncul pelan-pelan.

Baca Juga:Rekomendasi 7 Game Horor Terbaik untuk Rayakan Halloween dengan Ketegangan Maksimal!Unik! Universitas Ini Buka Kelas Roblox, Nilai A Bisa Dapat 200 Robux!

Tokoh utamanya, Percival, cuma bocah polos yang hidup di Gunung Dewa. Takdir tiba-tiba memaksanya keluar, memulai petualangan panjang yang bakal mengubah hidupnya. Dia bukan tipe pahlawan keren dan kuat sejak awal—Percival justru tumbuh dan belajar seiring perjalanan.

Perjalanan Percival bawa nuansa petualangan klasik yang hangat dan kadang bikin terharu. Beda sama Meliodas yang karismatik, Percival itu lugu dan jujur—benar-benar wajah baru pahlawan yang berjuang bukan karena kekuatan, tapi karena keyakinan dan rasa ingin tahu.

Nuansa dan Cerita yang Berbeda

Kalau Nanatsu no Taizai identik sama tema dosa, pengampunan, dan pertarungan keren, Mokushiroku no Yonkishi pilih jalur yang lebih lembut dan reflektif. Ceritanya lebih fokus ke perkembangan karakter, misteri dunia, dan hubungan antargenerasi.

Suasana dongeng fantasi terasa di hampir setiap episode. Penonton diajak menebak siapa empat ksatria kiamat, dan gimana mereka nyambung ke para tokoh legendaris seri sebelumnya. Aksi dan humor khas shounen tetap ada, tapi kali ini ceritanya juga bawa emosi dan nilai moral yang lebih dalam.

Karena pendekatan ini, Mokushiroku no Yonkishi terasa segar di tengah anime aksi yang lagi tren. Bukan cuma melanjutkan warisan The Seven Deadly Sins, tapi juga kasih sudut pandang baru yang lebih hangat dan penuh kontemplasi.

0 Komentar