“Kejadiannya begitu cepat. Hawa panas dari kobaran api menyebar ke pamukiman kami. Padahal, sepanjang hari kemarin wilayah kami diguyur hujan cukup lebat,” tuturnya.
Menurut Asep, kebakaran tersebut membuat warga panik. Mereka berupaya menyelamatkan barang berharganya masing-masing dengan cara mengeluarkan dari dalam rumah dan membawa ke tempat aman.
Namun, warga lebih fokus pada penyelamatan jiwa. Mereka membangunkan anggota keluarganya yang sudah tertidur dan mengabsen satu persatu.
Baca Juga:Pemkab Purwakarta Genjot Aktivasi BUMDes Demi Ketahanan PanganLebih Cepat dari Target, PGN Karawang Berhasil Relokasi Pipa Gas Gorowong Tanpa Ganggu Layanan
Diceritakan, begitu api membesar teriakan kebakaran menggema di sekitar lokasi pabrik. Teriakan itu berbaur dengan pemanggilan nama anak-anak mereka yang diketahui belum terlihat keberadaannya.
“Kami panik, apalagi saat lidah api mulai menyambar pemukiman,” pungkasnya.
