Selain pelatihan tatap muka, tim pelaksana juga menyediakan video tutorial sebagai panduan implementasi program di sekolah. Setiap peserta memperoleh sertifikat pelatihan, dan beberapa guru terpilih akan dibina lebih lanjut sebagai trainer daerah untuk menyebarluaskan program ini ke sekolah lain.
Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan motivasi guru dalam mempelajari program Remix Jump ini. Para peserta menilai program kebugaran sederhana ini sangat efektif dalam membangkitkan semangat belajar siswa setiap pagi.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut karena membuka wawasan baru bagi guru PJOK di daerah,” ungkap salah satu peserta dari SDN Cibeureum, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Baca Juga:Rekomendasi Wisata Pantai Tepi Laut di Wilayah Utara Karawang yang Indah, Cocok Buat Nongkrong Asik & HealingRekomendasi Wisata Waterpark yang Hits di Lampung 2025, Cocok Habiskan Waktu Liburan Main Air Bareng Keluarga!
Program ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi ‘Kampus Berdampak’ dan mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek kolaborasi antara dosen, mahasiswa, alumni, guru PJOK, dan masyarakat. Dengan semangat kolaboratif ini, Remix Jump Program diharapkan menjadi gerakan inovatif dalam pembelajaran PJOK dan kebugaran sekolah yang mampu meningkatkan kebugaran jasmani siswa serta menciptakan suasana belajar yang lebih semangat dan menyenangkan. (*)