KBEonline.id- Begini penampakan sawah yang berlumur oli dampak dari kebakaran PT Dame di Kaceot Karawang Barat.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang akan melakukan asesmen terhadap lahan persawahan yang terdampak pencemaran lingkungan akibat kebakaran pabrik oli bekas milik PT Dame Alam Sejahtera (DAS).
Kepala DPKP Karawang, Rohman, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk memeriksa kondisi lahan yang terkontaminasi.
Baca Juga:Tingkatkan Kenyamanan Publik, Dishub Karawang Benahi Dua Halte StrategisCamat Cibuaya Cek Kerusakan Rumah Warga yang Diterjang Angin Puting Beliung di Sedari
“Kami akan melakukan asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana dampak pencemaran terhadap lahan pertanian warga,” kata Rohman, Senin (27/10).
Menurut Rohman, kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan ceceran oli meluas ke saluran air hingga masuk ke area persawahan.
“Ceceran oli ini terbawa air dan masuk ke sawah-sawah warga di sekitar lokasi kebakaran,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, total lahan sawah yang terdampak akibat pencemaran tersebut mencapai empat kotak.
“Dari empat kotak itu, dua kotak ditanami lidah buaya dan dua kotak lainnya merupakan lahan padi,” katanya.
Rohman memperkirakan, luas total lahan yang terpapar mencapai sekitar 6.000 meter persegi.
“Perkiraannya sekitar enam ribu meter lahan yang terkena dampak langsung,” tuturnya.
Baca Juga:Bukannya Sombong Ini Mah, Persib Bandung Diprediksi Menang Mudah Lawan Persis Solo Tim Penghuni DegradasiASN Kabupaten Bekasi Sedang Galau, TKD Terpangkas TPP Terancam Dipotong, Janji Politik Ade-Asep di Ujung Tunda
Untuk tanaman padi, kata Rohman, kerugian diperkirakan mencapai dua hingga tiga ton gabah. “Dua kotak lahan padi itu kehilangan hasil panen sekitar dua sampai tiga ton,” jelasnya.
DPKP Karawang akan menindaklanjuti hasil asesmen dengan langkah-langkah pemulihan lahan dan pemberian bantuan kepada petani.
“Setelah asesmen selesai, nanti kalau ada bantuan benih, kita akan berikan kepada petani yang terdampak,” ucap Rohman.
Ia menambahkan, selain bantuan benih, pihaknya juga akan mengkaji kemungkinan perlunya rehabilitasi tanah agar bisa kembali produktif.
“Kita akan lihat kondisi tanahnya, apakah perlu perlakuan khusus atau tidak,” tambahnya.
Rohman menegaskan, DPKP berupaya agar para petani tidak mengalami kerugian berkepanjangan akibat insiden tersebut. “Kami berkomitmen membantu petani supaya bisa segera menanam kembali,” katanya.
Pemerintah daerah, lanjut Rohman, juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan pencemaran tidak meluas ke area pertanian lainnya. “Kita akan koordinasi dengan dinas lingkungan hidup agar pencemarannya bisa segera ditangani,” ujarnya.
